Jawa Pos

Okupansi Hotel pun Mulai Naik

Hingga 50 Persen, Sudah Banyak Agenda Event

-

SURABAYA – Penurunan level PPKM membawa sejumlah dampak positif ke sektor ekonomi. Salah satunya bisnis perhotelan. Ada peningkata­n okupansi di beberapa hotel di kawasan timur Surabaya.

Manajer Komunikasi Pemasaran Hotel Harris & Pop Gubeng Surabaya Setiawan Nanang menerangka­n, saat ini mulai banyak event maupun seminar yang digelar di hotel mereka. ”Ini berbanding terbalik dengan saat masih pemberlaku­an PPKM level 3 dan 4. Angkanya sangat jatuh,” katanya.

Saat itu okupansi hanya 10–20 persen. ”Terjadi banyak pembatalan acara atau event,” ungkap Nanang. Di antaranya event ulang tahun, pernikahan, rapat, dan seminar. ”Ada puluhan acara yang batal dilaksanak­an dua bulan ini. Kerugianny­a mencapai puluhan juta,” lanjutnya.

Meskipun saat ini level PPKM telah turun, jelas Nanang, hotel tetap menerapkan protokol kesehatan ketat bagi calon tamu yang hendak masuk. Antara lain wajib mengikuti pemeriksaa­n suhu, mencuci tangan, dan menerapkan jaga jarak saat berada di lobi. Pemesanan makanan masih dilakukan secara manual oleh para petugas hotel. Mereka langsung mengantar pesanan tamu ke kamar masing-masing. ”Kami betul-betul menjaga kondisi tamu yang satu dan lainnya. Sehingga bisa menekan persebaran,” ungkap dia.

Peningkata­n juga dialami Novotel Samator Surabaya Timur. Humas Novotel Samator Surabaya Timur Joanna Kusuma mengatakan, dibanding saat PPKM darurat, saat ini tingkat keterisian hotel sudah meningkat 50 persen. ”Ini pertanda baik bagi kami,” ucapnya.

Menurut Joanna, regulasi pemerintah yang memberikan kelonggara­n membuat publik merasa aman dan tenang untuk bepergian walau tetap dengan berbagai peraturan. ”Kami juga telah tersertifi­kasi

CHSE dan Allsafe yang menjamin setiap tamu menikmati safecation dengan aman dan nyaman di tengah pandemi,” ujarnya.

Guna mendukung upaya pemerintah, pihaknya juga menggunaka­n aplikasi PeduliLind­ungi selama di hotel. ”Dengan aplikasi PeduliLind­ungi, pihak hotel bisa melakukan tracking kepada tamu dan staf agar dapat mengetahui kapasitas serta contact tracking,” katanya.

Saat ini para tamu yang datang ke hotel mereka mayoritas untuk keperluan bisnis, meeting, leisure staycation, atau liburan dengan teman-teman dan keluarga. ”Kami prediksi peningkata­n akan terus terjadi,” ujar Joanna.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia