Tabebuya Mekar Hiasi Jalanan Sidoarjo
SIDOARJO – Ratusan pohon tabebuya di Sidoarjo mulai bermekaran. Bukan hanya di taman-taman besar, deretan tabebuya yang menunjukkan kecantikannya juga tampak di jalan-jalan protokol Sidoarjo. Di antaranya, di sepanjang Jalan Jenggolo. Juga di Jalan KH Ali Mas’ud dan Jalan Gajahmada, Sidoarjo.
’’Bagus sih, nggak kalah dengan Surabaya,’’ ujar Nia Sintia, warga yang sempat selfie di bawah deretan pohon tabebuya di Jalan KH Ali Mas’ud. Di media sosial, beberapa posting-an juga menampilkan foto tabebuya yang bermekaran di Sidoarjo. Pohon tersebut setiap tahun mekar. Biasanya, tiap kemarau menjelang musim hujan. Saat musim hujan, bunga mulai rontok hingga akhirnya tinggal daunnya.
Di Sidoarjo, tabebuya ditanam sejak 10 tahun yang lalu. Diawali penanaman di Jalan Gajah Mada. Jalan tersebut dipilih karena ada kompleks pertokoan dan sentra kuliner. Dengan demikian, tidak hanya mempercantik suasana ala-ala bunga sakura di Jepang, tetapi juga membuat pengunjung yang berbelanja merasa lebih teduh. Pohon tabebuya juga punya kelebihan seperti akarnya yang cocok untuk ditanam di pinggir jalan karena tidak merusak jalan atau dinding dan struktur bangunan.
Setelah di Gajah Mada, sekitar 250 pohon ditanam di Jalan KH Ali Mas’ud sejak jalan tersebut dibangun pada 2017. Di jalan tersebut, rata-rata pohon berbunga warna pink. Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan dan PJU Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Edy Sutiono menyebutkan, upaya mempercantik tatanan kota terus dilakukan.
Akhir tahun ini, DLHK juga akan menambah tanaman untuk memperindang taman. Baik taman besar maupun median dan pinggiran jalan. ’’Pohon dan bunga yang rusak atau mati kami ganti yang baru,’’ katanya. Tim kepras pohon juga bertugas rutin untuk memantau dan melakukan pengeprasan setiap pohon yang ada di Sidoarjo. Terutama kondisi pohon yang menghalangi jalan, yang membahayakan atau rawan tumbang.