Siapkan 150 Kamar Hotel untuk Karantina
Bagi Atlet PON Surabaya yang Baru Pulang dari Papua
SURABAYA – Kesehatan para atlet dan pelatih yang bertanding di PON XX Papua menjadi perhatian pemkot. Bagi seluruh kontestan yang pulang bertugas, bakal disiapkan tempat karantina. Cara itu dilakukan sebagai antisipasi penularan Covid-19.
Karantina terpusat tersebut ditempatkan di Hotel Grand Darmo. Total ada 150 kamar yang disiapkan.
Diperkirakan, tempat itu bisa menampung sekitar 300 orang.
Proses karantina akan berlangsung selama lima hari. Disesuaikan dengan aturan pemerintah. ”Karena pemkot yang fasilitasi, tempat karantina ini gratis,” jelas Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto kemarin (6/10).
Selasa (5/10) malam total ada 39 atlet dan pelatih yang pulang dari Papua. Namun, dari jumlah itu, hanya tiga orang yang memutuskan untuk menjalani karantina di Hotel Grand Darmo. Selebihnya, sebanyak 36 orang memilih langsung karantina di rumah masing-masing.
Menurut Irvan, pemkot memang memberikan alternatif untuk lokasi karantina. Mereka bisa memilih karantina terpusat di hotel yang telah ditunjuk pemkot. Atau boleh karantina mandiri di rumah masingmasing. Dengan catatan, mereka harus menjalani karantina secara disiplin selama lima hari. ”Pada prinsipnya ini untuk melindungi atlet, keluarga, dan lingkungannya,” imbuh Irvan.
Nah, pada hari keempat karantina, setiap atlet atau pelatih harus menjalani tes swab. Itu dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan yang bersangkutan. Bagi yang karantina di hotel, uji usap akan dilakukan di hotel tempat karantina.
Sementara itu, mereka yang memilih karantina di rumah diminta mengikuti tes Covid-19 di puskesmas sesuai dengan tempat domisili. Apabila hasil tes swab dinyatakan positif terpapar Covid-19, yang bersangkutan akan langsung melanjutkan karantina di Hotel Asrama Haji (HAH). ”Kita berharap semua atlet dan pelatih Surabaya pulang dengan kondisi sehat,” tandas kepala badan penanggulangan bencana dan perlindungan masyarakat (BPB linmas) itu.