Sekolah Terapkan Sistem Semi-online
Cegah Gangguan Jaringan saat ANBK
SURABAYA – Pelaksanaan asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) gelombang kedua dimulai kemarin (6/10). Mengantisipasi kendala jaringan, sistem semi-online diterapkan oleh pihak sekolah. Misalnya, yang diberlakukan di SMPN 5.
Kemarin merupakan hari pertama pelaksanaan ANBK di sekolah tersebut. Belajar dari kendala ANBK yang dihadapi kebanyakan sekolah, yaitu masalah jaringan internet, SMPN 5 memutuskan untuk menerapkan ANBK secara semi-online. Dengan begitu, permasalahan jaringan tak lagi terjadi.
Pada metode tersebut, masingmasing peserta tak langsung terhubung ke server pusat. Tiap komputer cukup terhubung ke server proktor atau pengawas. Pengiriman hasil ujian siswa ke pusat melalui satu server. Dengan demikian, pelaksanaannya bisa berjalan tepat waktu. Yaitu, pukul 07.00–09.30.
Kepala SMPN 5 Surabaya Nanik Partiyah mengatakan, penerapan ANBK secara semi-online sudah direncanakan sebelumnya. Sejak pelaksanaan uji coba simulasi. Gangguan jaringan kerap terjadi. Ditambah lagi, melihat pelaksanaan ANBK pada gelombang pertama.
Pelaksanaan ANBK di beberapa sekolah terkendala. Karena itu, pihaknya semakin yakin menerapkan semi-online.
”Selain dapat mengganggu pengerjaan soal, gangguan jaringan dapat memengaruhi psikologis siswa karena tidak nyaman,’’ kata Nanik.
Pelaksanaan ANBK diikuti 45 siswa. Dengan penambahan 5 peserta cadangan. Dari jumlah tersebut, 40 persen peserta masuk dalam kategori dengan nilai di bawah rata-rata. Dengan begitu, pihaknya memiliki pekerjaan berat. Untuk mendapatkan hasil maksimal, seluruh peserta diberi pengawasan ketat.
Sekolah menunjuk enam guru untuk menjadi mentor mereka. Dua bulan sebelum ANBK, aktivitas belajar mereka terus dimonitor. Tim pengajar diminta lebih aktif. Seluruh wali murid pun dilibatkan dalam pengawasan. Terutama terhadap kondisi kesehatan anak. Misalnya, mengatur pola makan, waktu istirahat, dan aktivitas siswa di dalam atau di luar rumah.
Kemudian, lanjut Nanik, beberapa fasilitas diberikan untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Salah satunya, penyediaan tablet. Sebab, tidak semua murid memiliki smartphone.
Selain SMPN 5, ANBK dilaksanakan SMP Muhammadiyah 11. Kepala SMP Muhammadiyah 11 Arief Himawan menyatakan, ANBK dibagi menjadi tiga sesi di sekolahnya. Yaitu, pukul 07.30–09.30 (sesi pertama), lalu pukul 10.30–12.30 (sesi kedua) dan sesi ketiga pukul 14.00–16.00. Setiap sesi diikuti 15 siswa.