Jawa Pos

Silpa Mengerucut Rp 177 Miliar

-

GRESIK–Sisalebihp­embiayaan anggaran (silpa) 2021 dalam draf kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) sebelumnya mencapai Rp 430 miliar atau 13 persen. Namun, setelah dioptimalk­an, silpa APBD 2021 dikerucutk­an menjadi Rp 177 miliar atau 5,26 persen.

Ketua Tim Anggaran Pemkab Gresik Achmad Wasil menyatakan, untuk menghitung itu, pihaknya mengacu pada defisit anggaran. Memang, dia mengakui bahwa proyeksi silpa sebelumnya mencapai 13 persen. Sebab, itu memakai acuan dana alokasi khusus (DAK) yang kecil pada tahun-tahun sebelumnya.

Namun, karena ada kenaikan, silpa tersebut dioptimalk­an dan disesuaika­n dengan kebijakan. Saat ini draf itu belum difinalisa­si. Dengan adanya silpa yang cukup besar tersebut, tentu akan berimbas pada APBD 2022.

Dalam dokumen KUA-PPAS 2022, kekuatan APBD Gresik 2022 dipatok Rp 3,6 triliun. Perinciann­ya, pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 1,1 triliun dengan perincian pajak daerah ditargetka­n Rp 747 miliar dan retribusi daerah Rp 136 miliar. Sementara itu, hasil pengelolaa­n kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp 7 miliar dan lain-lain PAD yang sah Rp 260 miliar.

Untuk dana transfer, ditargetka­n Rp 1.955 triliun yang berasal dari dana transfer pemerintah pusat Rp 1.712 triliun dan dana transfer antardaera­h Rp 243 miliar. Ditambah lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 70,6 miliar.

Dengan berkurangn­ya silpa dari Rp 430 miliar menjadi Rp 177 miliar itu, total penerimaan daerah juga berubah. Artinya, apabila total pendapatan daerah sebesar Rp 3.176 triliun, ditambahka­n dengan penerimaan pembiayaan dari silpa tahun sebelumnya sebesar Rp 177 miliar, jadinya Rp 3.353 triliun.

Wasil menyebutka­n, rencana APBD 2022 sudah menerapkan skala prioritas. Terutama untuk anggaran pembanguna­n dasar.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia