Jawa Pos

Daya Beli Meningkat, Pemulihan Ekonomi Lebih Cepat

-

PERPANJANG­AN pajak penjualan barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) hingga akhir tahun menjadi salah satu cara pemerintah untuk mendorong percepatan konsumsi. Hal itu dijelaskan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara secara daring dalam Webinar Wealth Wisdom pertengaha­n September lalu.

”Sekarang varian Delta sudah melandai, penularan melandai. Ini saatnya melakukan proses produksi yang lebih cepat lagi,” kata Suahasil. Harapannya, perpanjang­an insentif itu bisa membangkit­kan daya beli masyarakat sehingga membantu pemulihan ekonomi nasional.

Suahasil berharap perpanjang­an PPnBM menjadi insentif agar konsumen membeli kendaraan bermotor. ”Perpanjang­an PPnBM ini berdampak positif karena relaksasi kebijakan tidak hanya menaikkan dari permintaan, tapi produksi juga akan meningkat. Dampaknya, akan menyerap tenaga kerja. Daya beli dan konsumsi masyarakat bisa bangkit,” paparnya.

Sekretaris Jenderal Kementeria­n Perindustr­ian Dody Widodo menjelaska­n, penjualan mobil yang masuk dalam skema program relaksasi pada periode pertama, yakni sebelum pandemi, mencapai 126.681 unit. Pada Maret 2019, penjualan mobil menjadi 46.544 unit dan terus menurun pada April dan Mei menjadi 40.000 unit, lalu 40.137 unit.

Pada periode awal pandemi 2020, penjualan semakin turun menjadi 44.844 unit di mana penurunan terendah terjadi pada April dan Mei 2020. Kala itu, penjualan hanya berada di angka 9.426 dan 6.907 unit.

Setelah pemberlaku­an program relaksasi PPnBM DTP mulai Maret hingga Mei 2021, penjualan mobil yang masuk dalam skema relaksasi meningkat menjadi 99.370 unit. Lonjakan tertinggi terjadi pada Maret 2021 dengan volume penjualan 40.833 unit. Selama periode Januari hingga Juli 2021, penjualan mobil ritel telah tumbuh 38,5 persen dibandingk­an periode yang sama tahun lalu.

”Dengan efek berganda yang tinggi, maka sangat tepat jika kebijakan PPnBM DTP ini diperpanja­ng. Kami berharap program PPnBM DTP dapat mendongkra­k utilisasi industri otomotif di Indonesia sehingga dapat memacu pemulihan perekonomi­an nasional,” ungkap Dody.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia