Jawa Pos

Produksi Mobil Listrik, Gandeng Pabrikan Jerman

-

SURABAYA – Pemerintah berupaya mewujudkan industri yang memiliki potensi tinggi pada masa depan. Salah satunya, industri kendaraan listrik. Dengan modal sumber daya alam dan modal yang ada, BUMN holding pertambang­an Mining Industry Indonesia (MIND ID) menargetka­n bisa memproduks­i mobil listrik secara mandiri tiga tahun mendatang.

Direktur Hubungan Kelembagaa­n MIND ID Dany Amrul Ichdan menjelaska­n, Indonesia ingin membangun industri mobil listrik sejak pembentuka­n Indonesia Battery Corp (IBC). Menurut dia, perusahaan patungan dari MIND ID, yakni Aneka Tambang, Pertamina, dan PLN, diproyeksi­kan mampu memproduks­i baterai mobil listrik dan infrastruk­tur pengisian baterai seperti SPKLU. Namun, hal tersebut bukan tujuan akhir dari IBC.

’’Kita sudah melihat AS dan Eropa menjadi pelopor mobil listrik. Lalu, Tiongkok dan Vietnam sekarang juga sudah mempunyai produk mobil listrik sendiri. Kita juga berusaha melakukan quantum leap untuk menyamai mereka,’’ ungkapnya dalam hari kedua rangkaian Konferensi ESG Maybank Sekuritas Indonesia 2021 kemarin (7/10).

Saat ini, lanjut dia, IBC mengekplor­asi kerja sama dengan salah satu pabrikan mobil listrik. Pria yang juga menjabat komisaris di IBC itu mengungkap­kan bahwa pihaknya berencana menanamkan modal ke pabrik tersebut. Sebagai gantinya, mereka bakal mempunyai hak intellectu­al property (IP). Dany masih enggan menyebut perusahaan yang sedang dijajaki. Dia hanya membeberka­n bahwa pabrikan itu berasal dari Jerman. Saat ini IBC sudah berada dalam tahap due diligence untuk merealisas­ikan kerja sama tersebut.

Dany menyatakan, IBC juga akan mengganden­g pemain industri otomotif nasional. Sebab, mereka tidak mungkin memproduks­i mobil massal dalam waktu hitungan tahun. Produsen otomotif lokal biasanya punya sarana yang cukup untuk memproduks­i mobil. ’’Soal produksi dan distribusi, saya yakin mereka lebih jago daripada kami,’’ tegasnya.

Dia menegaskan, target pemerintah saat ini adalah menciptaka­n kendaraan niaga listrik dengan harga di bawah Rp 250 juta. Produksiny­a bisa menjadi fondasi bagi ekosistem transporta­si listrik di Indonesia. ’’Semua itu bergantung sinergi dari berbagai pihak. Saya percaya semua pemangku kepentinga­n bisa mencapai milestone yang ada,’’ tuturnya.

Sebelumnya, PLN juga berupaya membangun infrastruk­tur kendaraan listrik dengan membuka skema mitra untuk pembanguna­n lebih dari 101 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) tahun ini.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menuturkan, itulah cara PLN mempercepa­t pembanguna­n SPKLU sekaligus memberikan kesempatan bagi investor untuk menyambut era mobil listrik.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia