Kredit Perbankan Naik, Mandiri Targetkan 7 Persen
JAKARTA – Fungsi intermediasi perbankan mulai membaik. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit perbankan tumbuh 1,16 persen year-onyear (YoY) dan 1,91 persen sepanjang 2021 alias year to date (YtD) per Agustus. Dana pihak ketiga (DPK) terkerek 8,81 persen YoY atau 5,91 YtD.
Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan, secara sektoral, kredit sektor rumah tangga naik Rp 4,8 triliun ketimbang bulan sebelumnya. Penyaluran kredit perbankan untuk produk dan komoditas berorientasi ekspor tumbuh 4,92 persen YtD. ”Sehingga turut mendorong surplus neraca perdagangan Indonesia,” terangnya.
Perbankan, lanjut dia, turut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional dengan menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK). Seiring penurunan komponen harga pokok dana dan biaya overhead masing-masing 16 bps dan 10 bps. Penurunan tersebut kemudian diteruskan pada suku bunga kredit ke level yang cukup kompetitif. ”Misalnya, suku bunga kredit modal kerja yang telah turun di bawah level 9 persen ke level 8,92 persen,” ujarnya.
Terpisah, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memasang target pertumbuhan kredit perbankan mencapai 6–7 persen sepanjang 2021. Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan menuturkan, pihaknya mengintegrasikan bisnis wholesale dan ritel untuk memaksimalkan potensi value chain pada ekosistem nasabah korporasi. Juga mengakselerasi transformasi digital.
”Seperti pengembangan solusi digital, perbaikan proses, modernisasi channel, serta peningkatan kapabilitas core banking,” katanya.
Bank Mandiri menghadirkan layanan digital single access platform untuk segmen wholesale. Yakni, digital super-platform Kopra by Mandiri.