Dipicu Cakupan Vaksinasi, Wilayah Level 3 Bertambah
Gubernur Instruksikan Percepatan
SURABAYA – Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan PPKM hingga 18 Oktober mendatang sudah terbit. Kota Blitar menjadi kota pertama di Jawa-Bali yang memberlakukan PPKM level 1.
Hanya, situasi level PPKM di wilayah Jatim mengalami perubahan cukup signifikan. Dari 38 kabupaten/kota di Jatim, 32 daerah masih menerapkan PPKM level 3. Sementara itu, lima kabupaten/kota lain berstatus level 2.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, dengan status level 1, ada sejumlah sektor yang diberlakukan Kota Blitar. Di antaranya, pembelajaran tatap muka pada SD, SMP, dan seterusnya bisa melibatkan 62 persen siswa. ’’Bahkan bisa mencapai 100 persen dengan standar ketentuan jarak per siswa 1,5 meter. Setiap kelas maksimal lima peserta didik,” katanya.
Lalu, warung makan yang buka siang bisa beroperasi hingga pukul 22.00. Warung makan yang bukan pada sore bisa beroperasi hingga pukul 00.00. Mal juga bisa beroperasi hingga pukul 22.00 dengan pengunjung maksimal 75 persen dari kapasitas.
Tren kasus Covid-19 di Kota Blitar juga turun drastis. Data kemarin hingga pukul 18.00 menunjukkan total kumulatif kasus positif Covid-19 mencapai 6.972 kasus. Jumlah pasien sembuh 6.701 pasien. Lalu pasien meninggal akibat Covid-19 mencapai 263 orang. ’’Pasien yang masih terkonfirmasi positif hanya 8 orang,’’ kata Khofifah.
Mantan menteri sosial itu menambahkan, pencapaian Kota Blitar sangat bagus. Semua indikator yang menjadi dasar penetapan penerapan level PPKM menunjukkan tren positif. Karena itu, pada Inmendagi 47/2021 hanya menyebut Kota Blitar yang masuk status level 1. ’’Ini yang pertama di Jawa dan Bali,’’ ujarnya.
Hanya, yang jadi PR adalah masih cukup banyaknya daerah berstatus level 3. Kondisi tersebut tak terlepas dari cakupan vaksinasi yang belum tinggi. Khofifah juga berharap daerah lain di Jawa Timur segera menyusul atau menyamai Kota Blitar. ’’Dengan begitu, tren Covid-19 di Jawa Timur semakin bisa dikendalikan,’’ katanya.
Status level yang tercantum pada inmendagri berbeda dengan hasil assessment Kementerian Kesehatan. Data itu menunjukkan ada 24 kabupaten dan kota di Jawa Timur masuk level 1. Sisanya masih berada pada level 2.
Lalu, status level berdasar imendagri, ada tiga kota di Jawa Timur yang masuk level 1. Yakni, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, dan Kota Blitar. Cakupan vaksinasi di tiga kota sudah cukup bagus. ’’Masalahnya, Kota Surabaya dan Kota Mojokerto masuk wilayah aglomerasi. Karena itu, hanya Kota Blitar yang memberlakukan PPKM level 1,’’ ucapnya.