Bangkalan Jadi Daerah Prioritas Percepatan
SALAH satu faktor penentuan level PPKM di Jatim adalah cakupan vaksinasi. Karena itu, salah satu rekomendasi agar daerah-daerah mengalami peningkatan status adalah lewat percepatan vaksinasi. Terutama di wilayah aglomerasi.
Pakar epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo menyatakan, pihaknya meminta wilayah aglomerasi saling bahumembahu. Khususnya terkait dengan penanganan dan percepatan vaksinasi. ’’Agar perlindungan masyarakat di setiap daerah dapat terjamin selama pandemi merebak,’’ katanya.
Sebab, kata Windhu, saat ini ada ketimpangan cakupan vaksinasi di wilayah aglomerasi. ’’Terutama capaian vaksinasi dosis pertama untuk masyarakat umum dan lansia,’’ jelasnya.
Di Surabaya, contohnya. Capaian vaksinasi dosis pertamanya sudah tembus 100 persen. Sementara itu, untuk lansia mencapai lebih dari 90 persen. Namun, masih ditetapkan sebagai daerah level 3.
Sebab, Surabaya dihitung sebagai wilayah aglomerasi yang mencakup tujuh kabupaten/kota. Yakni, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Mojokerto. ’’Kabupaten Bangkalan tercatat memiliki capaian vaksinasi rendah. Baik kategori umum maupun lansia,’’ jelasnya.
Sementara itu, untuk Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Mojokerto, vaksinasi umum baik, tetapi untuk lansia juga masih rendah. Untuk itu, pemprov memastikan percepatan vaksinasi di wilayah aglomerasi. Bangkalan jadi salah satu daerah prioritas wilayah gerbangkertosusila.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim Erwin Ashta Triyono menjelaskan, pemprov akan mengirimkan 15 mobil ambulans untuk vaksinasi yang bisa menjangkau masyarakat secara luas. Sementara itu, ketersediaan vaksin akan disiapkan 15–20 ribu. ’’Itu target kami dalam sehari. Semoga bisa tercapai,’’ terangnya.