Benahi Kualitas Produk UMKM lewat Pondok Kurasi
SURABAYA – Produk UKM dan UMKM di Jawa Timur memiliki peluang besar untuk menjajaki pasar luar negeri. Permasalahannya, banyak produk yang belum sesuai dengan standar permintaan pasar.
Karena itu, pemerintah perlu melakukan pendampingan untuk mendorong pelaku UKM dan UMKM Jawa Timur dalam menjelajahi pasar ekspor. Sejauh ini, sudah ada beberapa program yang mulai disiapkan. Di antaranya, pondok kurasi dan export center.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, dua layanan itu sangat dibutuhkan pelaku UKM dan UMKM di Jawa Timur. ’’Mereka akan terdampingi untuk merambah pasar internasional,’’ katanya saat membuka rakernas Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) di Surabaya pada Rabu (6/10) malam.
Export center merupakan hasil kerja sama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa
Timur, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Timur, dan Ditjen Pengembangan Ekspor Kementerian Pedagangan. Pelaku UKM dan UMKM bisa mencari informasi peluang pasar di export center.
Mereka bisa melihat daftar kebutuhan barang di beberapa negara. Dengan begitu, pelaku UKM dan UMKM bisa melihat pasar yang potensial. Mereka juga bisa menganalisis secara detail bentuk kebutuhan barang pada negara yang dituju.
Khofifah menyebutkan, lebih dari 9,7 juta pelaku UMKM ada di Jawa Timur. Namun, belum semuanya merambah pasar ekspor meski kualitas produknya potensial.
Pondok kuratif akan membantu pelaku UKM dan UMKM dalam memenuhi standar dan kualitas pasar luar negeri. Pendampingan itu akan menghasilkan produk yang bisa bersaing. ’’Dengan begitu, produk pelaku UKM dan UMKM bisa diterima di luar negeri,’’ katanya.