Jaga Mood Siswa Inklusi
Koordinasi dengan Wali Murid agar Nyaman saat Simulasi PTM
SURABAYA – Simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung di SDN Ketintang II kemarin. Kegiatan tersebut juga diikuti siswa inklusi. Berbagai cara pun dilakukan guru pendamping agar simulasi berjalan mulus. Mulai pelaksanaan teknis hingga koordinasi dengan orang tua wali. Terutama bagi siswa inklusi agar mood murid saat di kelas bisa terjaga dengan baik.
Setelah hampir dua tahun, sebagian siswa kelas VI SDN Ketintang II kembali ke sekolah. Mereka melakukan simulasi untuk mendapat asesmen PTM. Kegiatan berlangsung tiga hari. Pesertanya adalah semua kelas VI dengan cara digilir. ’’Kami buat menjadi tiga gelombang,’’ kata Plt Kepala SDN Ketintang II Agus Widodo.
Dia menuturkan, selama simulasi, pembelajaran secara daring tetap dilakukan. Sebab, tidak semua siswa kelas VI datang ke sekolah. Sementara itu, siswa kelas I–V melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Ada puluhan item yang dijadikan laporan untuk keperluan asesmen pelaksanaan PTM. Mulai siswa sebelum berangkat hingga sampai pulang dari sekolah. Semuanya didokumentasikan, lalu di-upload.
Satgas Covid-19 dari pelajar adalah siswa kelas IV, V, VI. Mereka bertugas memeriksa suhu tubuh temannya sebelum masuk ke ruangan. Selain prokes, berjalannya kegiatan mengajar penting saat simulasi. ’’Beberapa upaya kami lakukan agar semuanya lancar,’’ kata Abimas Raditya Utomo, guru pendamping khusus.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan wali murid. Terutama orang tua siswa inklusi. Menurut Abimas, koordinasi dilakukan sehari sebelum simulasi. Tujuannya, menjaga mood anak saat di dalam kelas. Dengan demikian, siswa betah dan tidak keluyuran. ’’Alhamdulillah, ini lancar semua. Kalau masih kaku, itu wajar karena siswa dua tahun belajar dari rumah,’’ ungkapnya.