Jawa Pos

Uji Praklinis Tahap II Tuntas

Hasil Efikasi Vaksin Merah Putih Platform Unair Lebih dari 90 Persen

-

SURABAYA – Uji praklinis tahap I dan II Vaksin Merah Putih platform Universita­s Airlangga (Unair) telah tuntas. Hasilnya, vaksin berbasis inactivate­d virus tersebut sangat baik dengan efikasi lebih dari 90 persen. Kini tim peneliti tengah menuntaska­n laporan hasil uji praklinis untuk dikirim ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengatakan, saat ini tim peneliti menyusun laporan intern yang akan disampaika­n ke BPOM. Setelah itu, BPOM mengevalua­si hasil laporan dari uji praklinis tahap I dan II untuk mendapatka­n uji klinis. ’’Perkembang­an terakhir, hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Vaksinnya cukup efektif di berbagai objek yang kita berikan dalam bentuk makaka maupun tikus,” katanya.

Nasih menuturkan, hasil efikasi vaksin terhadap hewan coba, baik tikus maupun makaka, di atas 90 persen. Proses penelitian pun berjalan dengan baik. Tidak ada makaka yang mati karena diberi Vaksin Merah Putih platform Unair berbasis inactivate­d virus. ’’Suhu tubuh juga baik. Dari sisi keamanan, vaksin ini sangat aman, baik di tikus maupun makaka,” imbuhnya.

Selain itu, vaksin tersebut sudah diuji tantang dengan virus varian Delta. Hasilnya, vaksin dapat mengidenti­fikasi virus dengan baik sesuai rancangan awal yang didorong bisa untuk mutasi virus baru.

’’Meski begitu, kami masih mengumpulk­an indikator-indikator lain. Hal itu membutuhka­n waktu cukup panjang,” jelasnya.

Nasih mengatakan, sejauh ini hasil dari uji praklinis tersebut juga tidak menemukan dampak-dampak yang membahayak­an, baik pada ginjal, jantung, maupun otak. ’’Laporan secara teknis tentu akan dilihat lebih detail. Semoga bisa di-review BPOM dan izin uji klinis keluar,” ujarnya.

Saat ini RSUD dr Soetomo juga sudah melakukan persiapan untuk uji klinis. Namun, hal itu baru bisa dilaksanak­an dengan syarat izin dari BPOM keluar. ’’Mudahmudah­an akhir Oktober atau paling tidak pada saat dies natalis Unair,” imbuhnya.

Menurut Nasih, uji klinis membutuhka­n persiapan cukup panjang. Termasuk kesiapan dari pihak industri untuk membuat ribuan dosis vaksin yang sudah dioptimalk­an. ’’Ada beberapa proses untuk melanjutka­n piloting-nya. Memang agak rumit. Vaksin tersebut akan dihilirisa­si ke industri dulu, baru disuntikka­n ke manusia,” katanya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia