Bus Trans Sidoarjo Tidak Beroperasi, Halte Mangkrak
SIDOARJO – Sejak pandemi, bus Trans Sidoarjo (BTS) tak lagi beroperasi. Akibatnya, halte yang biasanya dimanfaatkan pun mangkrak. Kondisinya memprihatinkan. Banyak coretan. Hingga kini, belum ada kepastian terkait dengan kembali dioperasikannya bus tersebut. Bahkan, armada bus sudah ditarik lagi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).
Bus yang beroperasi sejak 2015 itu sebelumnya mengakomodasi penumpang dari Porong sampai Terminal Purabaya. Rutenya, Terminal Porong–Jalan Raya Porong–tol–Terminal Purabaya. Begitu pula jalur sebaliknya. Jarak tempuhnya sekitar 24 kilometer. Total, ada 30 armada yang dimanfaatkan ketika itu.
Namun, saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), bus tak beroperasi. Saat itu ada pembatasan moda transportasi untuk meminimalkan persebaran virus. Sampai saat ini pun, bus belum beroperasi. ”Armadanya sudah ditarik (pemerintah, Red) provinsi sekarang,” jelas Kabid Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Sidoarjo Rochjadi kemarin (7/10).
Pria yang akrab disapa Roy itu menuturkan, hingga kini belum ada pembahasan lagi terkait dengan kelanjutan bus tersebut. ”Kami agendakan pembahasannya bagaimana ke depannya,” katanya. Perlu ada pembahasan ulang untuk memastikan bus tak beroperasi selamanya atau kembali dioperasikan saat pandemi berakhir.
Tidak beroperasinya BTS berimbas pada halte di Sidoarjo. Kondisinya tak terawat. Banyak coretan hingga sampah. Tahun lalu Dishub Sidoarjo merancang program perawatan halte untuk tahun ini. Rencananya, delapan halte dipercantik. Mulai pengecatan ulang hingga perbaikan kerusakan ringan. Anggaran yang disiapkan sekitar Rp 150 juta. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan bus tak lagi dioperasikan, anggaran perawatan itu tidak jadi. ”Tidak ada anggarannya pada 2021 ini,” ujar Roy.
Namun, Roy berkomitmen melakukan perawatan seperlunya. Misalnya, pembersihan. ”Sementara, memang haltenya tidak dipakai, tapi kami akan bersihkan,” jelasnya.