Jawa Pos

Kulakan Rp 2,9 M Pakai 48 BG Kosong

-

SURABAYA – Yusuf Efendi membeli bahan baku pembuatan sepatu dan sandal di UD Mega Jaya milik Njoo Tjong Teng dengan menggunaka­n 48 bilyet giro (BG). Nilainya mencapai Rp 2,9 miliar. Namun, BG tersebut ternyata tidak bisa dicairkan.

”Saya minta karyawan cairkan giro ke bank. Ditolak sama bank karena ternyata ada laporan giro itu hilang,” ujar Teng saat memberikan keterangan sebagai saksi untuk terdakwa Yusuf dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya kemarin (7/10).

BG tersebut merupakan milik

Hasan Utoyo, pelanggan Yusuf asal Jakarta. Yusuf, perajin sepatu asal Mojokerto, kerap menerima pembayaran BG dari Hasan untuk pembelian sepatu dan sandal.

Jaksa penuntut umum Yulistiono dalam dakwaan menjelaska­n, Yusuf meminjam BG milik Hasan dengan jaminan akan mengisi sendiri saldo di rekening BG sehari sebelum jatuh tempo. Yusuf menggunaka­n BG tersebut untuk kulakan bahan baku di toko Teng. Namun, dia ternyata tidak mengisinya.

Teng meminta konfirmasi kepada Hasan selaku pemilik BG untuk memastikan BG bisa dicairkan.

Teng percaya dengan perkataan Hasan. Dia menerima BG dari Yusuf. Selain itu, Teng memberikan uang tunai untuk kembalian bila nilai BG lebih besar daripada harga bahan baku. ”Misalnya, nominal di BG Rp 10 juta. Tapi, harganya Rp 7 juta. Saya kasih uang tunai Rp 3 juta ke Yusuf,” jelasnya.

Perbuatan terdakwa dilakukan secara bertahap selama empat bulan. Mulai Juli hingga Oktober 2012. Teng selama itu tidak menaruh curiga dan tetap menerima BG tersebut. ”Saya sudah percaya kepada Hasan Utoyo yang jamin pasti cair,” ucapnya.

Pengacara terdakwa Yusuf, Fasichatus Sakdiyah, akan mendalami dulu perkara tersebut. Menurut dia, BG merupakan pembayaran mundur. Dia bakal membuktika­n dulu perbuatan terdakwa masuk ranah pidana atau bukan. ”BG kan pembayaran mundur. Keterangan saksi kan tiga bulan. Artinya, BG kosong dengan pembayaran mundur apakah unsur pidananyam­asuk?Itukanbent­uknya kerja sama,” jelasnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia