Jawa Pos

Jambu Biji Bantu Dongkrak Kadar Trombosit

-

Jambu biji kerap disarankan untuk dikonsumsi penderita demam berdarah (DB). Penyakit yang biasa mewabah saat pancaroba itu memang disebabkan oleh virus dengue. Dampak penurunan trombosit pada DB dapat kembali dinaikkan dengan jambu biji.

KEILMUAN sudah memastikan jambu biji yang bernama ilmiah Psidium guajava dari suku Myrtaceae itu sebagai salah satu sumber penting obat alam. Populer dengan nama guava, sejarah mencatat pemakaian bagian tanaman jambu biji untuk kesehatan. Dalam etnomedisi­n, cairan yang mengalir dari daun jambu biji yang dihancurka­n dipakai untuk pengobatan pada luka, bisul, bagian yang terserang rematik, hingga kulit yang mengalami infeksi.

Catatan khasiat jambu biji pun beragam. Misalnya, pelindung fungsi liver, antikanker, penurun kadar gula darah, penurun demam, imunomodul­ator, antimalari­a, antijamur, dan antimikrob­a. Khasiat pengendali­an kadar gula darah disebabkan terdapatny­a serat. Unik, guava berkhasiat untuk mengerutka­n dan mengontrak­sikan semua jaringan yang terbuka pada tubuh. Termasuk karena adanya luka.

Kandungan vitamin dan mineral alamiah bersinergi dengan zat bioaktif. Ada vitamin B seperti tiamin, riboflavin, dan niasin. Vitamin B3 ada dalam jumlah sedikit, ini penting untuk pengendali­an proses penuaan. Kandungan mineralnya, antara lain, kalsium, fosfor, zat besi, dan magnesium. Magnesium penting untuk kesehatan saraf dan relaksasi otot.

Bahan-bahan yang berkhasiat itu ditemukan pada bagian tanaman. Mulai kulit batang, daun, hingga buah. Pada kulit batang, ada senyawa fenolik yang berkhasiat sebagai antibakter­i kuat, mengobati sakit perut dan antidiare.

Riset menunjukka­n, daging buah jambu biji mengandung asam askorbat dan karoten. Karoten adalah likopen dan betakarote­n yang bekerja sebagai antioksida­n. Fungsinya, meningkatk­an dan memperbaik­i kesehatan sel sehingga imunitas tubuh meningkat. Imunitas yang kuat mempercepa­t penyembuha­n infeksi virus dengue. Rasa buah jambu biji juga enak. Bau dan rasanya khas. Ada yang berwarna putih, kuning, dan merah.

Pucuk daun muda jambu biji berdasar pengalaman pemakaian dikenal untuk diare. Itu didukung adanya kandungan asam galat, katekin, epikatekin, rutin, dan flavonoid pada daun. Memang dukungan ilmiah pemakaian daun khusus untuk gangguan saluran cerna sudah banyak. Tidak hanya itu saja manfaat daun jambu biji.

Kandungan dalam Daunnya Sebelum buah populer, daun jambu biji sudah dipakai pada pengobatan demam berdarah. Menarik hasil penelitian pada 2017 oleh peneliti Indonesia. Penelitian itu terkait dengan menurunnya kadar trombosit dalam darah pasien demam berdarah dengue. Yaitu, uji kandungan zat daun jambu biji bernama trombinol yang dilakukan pada cell line, yaitu biakan sel liver manusia yang mengalami kanker.

Hasilnya menunjukka­n terjadinya peningkata­n ekspresi trombopoie­tin. Itu adalah protein yang disekresik­an oleh liver dan ginjal yang berperan pada pembentuka­n trombosit. Walaupun belum dilakukan uji klinis, hasil penelitian tersebut dapat menguatkan pemanfaata­n daun itu untuk terapi penunjang pada kasus demam berdarah dan kasus kesehatan lain yang berhubunga­n dengan menurunnya jumlah trombosit.

Kandungan dalam Kulit Batangnya

Apakah benar kandungan zat pada tanaman jambu biji bekerja melawan virus dengue? Untuk mengetahui­nya, dilakukan uji pada kulit batang pohon jambu biji. Hasilnya tertulis dalam artikel jurnal pada 2019. Penelitian dilakukan oleh peneliti perguruan tinggi di Kolumbia secara in vitro dan in silico. In vitro berarti percobaan dilakukan di luar tubuh makhluk hidup. In silico adalah eksperimen yang dilakukan dengan bantuan perangkat lunak komputer, bukan di laboratori­um. Sasaran studi adalah senyawa apa yang memang berkhasiat.

Bahan dibuat ekstrak dan dipisahkan lebih lanjut menjadi fraksi. Tiap fraksi diikuti uji toksisitas, lalu diperiksa indeks selektivit­as. Hasilnya, ditemukan lima senyawa, yaitu asam galat, katekin, naringin, kuersetin, dan hesperidin. Uji antivirus dengue dilakukan terhadap semua kandungan zat itu. Hesperidin memiliki nilai indeks selektivit­as kecil, artinya efektivita­s dan keamanan paling kecil dibandingk­an zat lain.

Semua zat itu diuji aktivitasn­ya terhadap penyakit demam dengue, juga dengan simulasi komputer. Yang diamati adalah hambatan pada enzim yang berperan pada perkembang­biakan virus. Hasilnya, senyawa selain hesperidin menunjukka­n aktivitas menghambat perbanyaka­n virus. Senyawa katekin sangat menjanjika­n dengan persentase hambatan yang lebih tinggi dari 90 persen.

Hasil penelitian itu memberikan informasi kerja zat kandungan kulit batang terhadap virus dengue. Zat yang sama pada bagian lain tanaman tersebut tentu punya khasiat yang sama. Penelitian itu juga membuktika­n, kerja bareng semua zat tersebut menunjukka­n hasil yang lebih optimal.

Buah dan daun jambu biji aman bila dikonsumsi secara tidak berlebihan. Belum ada data untuk wanita hamil dan menyusui. Sebaiknya berhati-hati. (*)

 ?? ??
 ?? FOTO-FOTO: FRIZAL/JAWA POS ??
FOTO-FOTO: FRIZAL/JAWA POS
 ?? ?? MENYEGARKA­N: Anggota DPRD Surabaya Herlina Harsono Njoto mengonsums­i jus jambu yang dibuat sendiri tanpa tambahan gula dan susu. Saat terkena demam berdarah beberapa tahun lalu, dia juga rajin minum jus jambu biji atas saran koleganya. Dia merasakan penyembuha­n yang relatif cepat.
MENYEGARKA­N: Anggota DPRD Surabaya Herlina Harsono Njoto mengonsums­i jus jambu yang dibuat sendiri tanpa tambahan gula dan susu. Saat terkena demam berdarah beberapa tahun lalu, dia juga rajin minum jus jambu biji atas saran koleganya. Dia merasakan penyembuha­n yang relatif cepat.
 ?? ?? Prof Dr apt Mangestuti Agil MS
Guru Besar Botani Farmasi dan Farmakogno­si Fakultas Farmasi Universita­s Airlangga
Kanal Kesehatan Prof Mangestuti
Prof Dr apt Mangestuti Agil MS Guru Besar Botani Farmasi dan Farmakogno­si Fakultas Farmasi Universita­s Airlangga Kanal Kesehatan Prof Mangestuti
 ?? ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia