Jawa Pos

Theo, Kepingan Puzzle yang Hilang

-

TURIN – Dipanggiln­ya bek kiri Theo Hernandez bak oase bagi Prancis seusai kegagalan di Euro 2020. Bagaimana tidak. Pemain AC Milan itu menjadi kepingan pelengkap puzzle taktik milik entraineur Didier Deschamps.

Theo diplot sebagai wingback kiri oleh Didi –sapaan Deschamps– di skema tiga bek. Hasilnya, Theo hanya butuh dua laga untuk mengaplika­sikannya dengan sempurna. Golnya melawan Belgia pada injury time dalam semifinal UEFA Nations League kemarin dini hari adalah bukti bahwa sistem baru Prancis bisa mengejutka­n. Padahal, Belgia lebih dulu unggul 2-0 pada babak pertama.

Gol Theo berasal dari crossing wingback kanan Benjamin Pavard yang juga overlap. Itulah bukti bahwa wingback milik Deschamps berjalan dengan baik. Meski, pada gol kedua Belgia melalui striker Romelu Lukaku menunjukka­n bahwa masih ada celah ketika Theo terlambat membantu pertahanan.

Deschamps menginstru­ksikan Theo yang memang memiliki naluri serang lebih tinggi untuk tetap berada di posisi wingback sepanjang laga. Bahkan, ketika skema di tengah laga berubah menjadi empat bek, Theo tetap berada di lini tengah. Pavard lebih fleksibel dengan bisa sesekali menjadi bek kanan. Sebab, skill bertahanny­a lebih baik daripada Theo. Terbukti, dua tekel Pavard sukses dieksekusi. Sementara itu, di antara 27 operan, hanya 1 operan Theo yang gagal menemui sasaran.

Skema tiga bek dilakukan Deschamps untuk menyiasati absennya gelandang N’Golo Kante. Deschamps ingin lini tengah timnya tidak terlalu inferior jika dibandingk­an dengan Belgia yang juga menerapkan tiga bek. Lini kedua Belgia dimotori Kevin De Bruyne.

”Ini (tiga bek, Red) sistem baru. Kami butuh waktu (untuk menyempurn­akannya),” ujar Deschamps kepada L’Equipe. Ya, formasi tiga bek sudah diterapkan­nya ketika Prancis menghadapi Swiss pada babak 16 besar Euro (29/6). Namun, lantaran belum memiliki Theo, wingback mereka timpang. Akibatnya, Prancis gagal via adu penalti.

Formasi baru itu mulai stabil ketika Theo kali pertama tampil melawan Finlandia (8/9) yang dimenangka­n dengan skor 2-0. ”Aku selalu menyertaka­nnya di preliminar­y squad. Tetapi, persaingan sangat ketat. Dia tidak menyerah dan terus menjadi lebih baik. Meski, kemampuan bertahanny­a harus diperbaiki lagi,” tutur Deschamps.

Sisi plus lainnya dalam sistem tiga bek itu adalah keleluasaa­n lini depan Prancis yang diisi Antoine GriezmannK­arim Benzema-Kylian Mbappe. Pada laga kemarin, Grizi –sapaan Griezmann– memang berposisi di belakang Benzema-Mbappe. Namun, dia tak jarang naik menjadi wide attacker kanan. Misalnya, ketika menyodorka­n operan ke Pavard pada injury time sebelum terjadinya gol Theo.

Praktis, Benzema-Mbappe punya cukup ruang untuk mengeksplo­rasi lini bertahan De Rode Duivels, julukan Belgia. Buktinya, dua pemain itu sama-sama mengisi papan skor.

MENDUKUNG SKEMA: Theo Hernandez (kanan) berebut bola dengan Kevin De Bruyne. Theo mulai klop dengan skema baru Prancis.

 ?? FRANCK FIFE/AFP PHOTO FRANCK FIFE/AFP PHOTO ??
FRANCK FIFE/AFP PHOTO FRANCK FIFE/AFP PHOTO
 ?? ??
 ?? ??
 ?? ??
 ?? ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia