Semoga Jatim Segera Mencapai Kemenangan
Memasuki usia yang ke-76, Jawa Timur telah menjadi salah satu provinsi barometer nasional. Namun, roda kemajuan tak berhenti. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memiliki harapan khusus di momen hari jadi ini.
Apa yang tersirat dalam benak Anda di hari jadi ini?
Saya ingat saat berziarah ke makam Presiden Soekarno. Kala itu, saya memanjatkan doa menggunakan bahasa Arab. Doa ini sudah sering didengar dan dipanjatkan banyak orang. Yakni, nashrun min Allah wa fathun qarib. Artinya, Pertolongan hanya dari Allah dan kemenangan itu sudah dekat.
Ada makna dari doa tersebut?
Selama ini, semua elemen masyarakat sedang berjuang. Termasuk pemerintah. Nah, saat ini kita sedang berjuang melawan sesuatu yang tidak terlihat. Covid-19 merupakan virus yang tidak terlihat secara kasatmata. Tapi, virus itu ada. Semua bersama-sama melawan virus tersebut. Doa ini memohon pertolongan kepada Allah dan Allah merupakan Zat yang memberi pertolongan.
Lalu, apa yang dimaksud dengan kemenangan sudah dekat?
Kita semua sedang berikhtiar. Pemerintah, TNI, Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, media, masyarakat, semua sedang berikhtiar melawan pandemi Covid-19. Alhamdulillah, tren persebaran Covid-19 di Jatim mulai landai.
Kami semua berharap, tren yang landai ini merupakan pertanda dari Allah atas kemenangan itu. Dan, kami mengajak masyarakat untuk terus berdoa sehingga kemenangan itu segera tiba.
Pencapaian ini juga merupakan wujud bahwa kolaborasi dalam memerangi Covid-19 di Jawa Timur sudah on the right track. Ke depan, apa yang sudah ada harus dipertahankan.
Apa yang mendasari optimisme bahwa kemenangan sudah semakin dekat?
Pertama, hasil asesmen Kementerian Kesehatan. Sudah 32 daerah yang masuk status level 1. Kami berharap dan yakin enam daerah lainnya akan menyusul. Kemudian, angka kematian. Selama tiga hari berturut-turut, angka kematian berada di bawah 10 orang per hari. Tentu kami akan terus berusaha agar angka kematian itu menjadi nol.
Langkah ke depan yang dipersiapkan seperti apa?
Di saat Covid-19 landai, ada sektor lain yang harus digenjot. Yakni, pertumbuhan ekonomi. Namun, sebelumnya, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Yakni, protokol kesehatan dan vaksinasi. Keduannya juga harus digenjot seiring usaha pemulihan ekonomi dilakukan.
Apakah ada strategi khusus yang menjadi acuan pemulihan ekonomi?
Backbone perekonomian Jawa Timur adalah UKM dan UMKM. Saat ini, geliat aktivitasnya kembali meningkat. Pekan lalu, ada festival syariah yang berpusat di Surabaya. Lalu, ada Jatim Fair yang berlangsung secara hybrid.
Event tersebut memberi ruang bagi pelaku UKM dan UMKM untuk bangkit. Mereka perlu didorong. Dengan begitu, aktivitas perlahan kembali seperti semula. Di sisi lain, pemerintah juga menyiapkan sarana pendukung bagi pelaku UKM dan UMKM untuk merambah pasar ekspor.
Sarana apa yang dimaksud?
Ada rumah kurasi, pondok kurasi, serta export center. Jawa Timur memiliki itu. Dan, layanan tersebut sangat dibutuhkan pelaku UKM dan UMKM untuk merambah pasar internasional.
Rumah kurasi dan pondok kurasi memberi pendampingan agar produk UKM dan UMKM sesuai standar permintaan pasar luar negeri. Produk yang lolos kurasi secara otomatis bisa memenuhi kualitas yang diinginkan pasar internasional.
Lalu export center. Banyak pelaku UKM dan UMKM yang belum memahami kebutuhan pasar internasional. Nah, export center akan menjembatani masalah itu. Pelaku UKM dan UMKM bisa melihat data permintaan pasar dari berbagai negara.
Data tersebut menjadi bahan dasar untuk menganalisis. Lalu, menghasilkan produk yang sesuai standar permintaan serta langkah pengiriman ke pasar internasional tersebut.
Apakah ada harapan lain yang ingin Anda sampaikan?
Setelah berdoa agar mendapat pertolongan dan kemenangan, selanjutnya meminta kepada Allah diberikan kemenangan yang sempurna. Dan kemenangan itu akan membawa Jawa Timur bangkit dari pandemi Covid-19.