Lebih dari Sekadar Derbi
SOLO – Bagi PSIM Jogjakarta, laga melawan Persis Solo malam ini di Stadion Manahan, Solo, bukan sekadar Derbi Mataram. Bukan sekadar adu gengsi. Lebih dari itu, pertandingan tersebut bisa dikatakan sebagai laga terpenting di grup C Liga 2.
Pertandingan ini bisa jadi titik balik tim berjuluk Laskar Mataram itu. Jika menang, PSIM lebih punya asa untuk lolos ke babak selanjutnya. Sebaliknya, jika tumbang, peluang PSIM untuk lolos darai fase grup akan semakin tipis.
Karena itu, beban berat saat ini berada di pundak pelatih PSIM Seto Nurdiantoro dan skuadnya. Seto dituntut bisa mengubah permainan timnya. Tanpa kemenangan di dua laga awal grup C (sekali seri dan sekali kalah) membuat PSIM harus bekerja ekstra keras untuk menjaga kans lolos ke babak selanjutnya.
’’Fisik, teknik, dan taktik sudah kami persiapkan. Harapannya, anak-anak bisa tampil lepas,’’ ujar Seto. Bahkan, khusus melawan Laskar Samber Nyawa, julukan Persis, PSIM mendatangkan psikolog. Gunanya adalah mengangkat motivasi pemain yang drop karena dua laga tanpa kemenangan.
Seto paham tidak mudah menang atas Persis. Dari sisi materi, sang lawan punya segudang pemain bintang. Bahkan, jadi skuad terbaik di Liga 2 musim ini. ’’Kami antisipasi semua lini, semua harus diwaspadai. Lawan punya kedalaman skuad yang bagus,’’ ucapnya.
Bagi Seto, sepak bola ditentukan dalam 90 menit. Meski banyak yang meragukan sku
adnya bisa menang, Seto menegaskan PSIM bakal habishabisan untuk menang lawan Persis. ’’Apa pun hasilnya, saya yakin pemain akan mengeluarkan semua kemampuannya besok (hari ini),’’ tegasnya.
Di kubu lawan, pelatih Persis Eko Purdjianto menegaskan tidak sedikit pun meremehkan PSIM. Menurut dia, menang di atas kertas dari sisi kualitas pemain tidak menjamin menang di atas lapangan. Apalagi, bagi dia, PSIM punya materi pemain yang bisa mengejutkan Persis malam nanti.
Di Derbi Mataram malam ini, Persis tidak bisa tampil sempurna. Beberapa pemain dipastikan absen. Ada nama Mohammad Kanu yang ikut dipanggil timnas Indonesia untuk playoff kualifikasi Piala Asia serta Irfan Jauhari yang masih cedera. ’’Kami sudah siapkan penggantinya. Semua pemain siap dimainkan,’’ tuturnya.
Meski begitu, Persis punya keuntungan lain saat meladeni PSIM Jogjakarta malam nanti. Selain dari sisi mental lebih baik karena belum sekali pun kalah dalam dua pertandingan terakhir di grup C, Laskar Samber Nyawa diuntungkan karena bermain di rumah sendiri. Ya, walau statusnya sebagai tim tamu melawan PSIM, Persis akan bermain di Stadion Manahan, Solo.
Pelatih Persis Eko Purdjianto tidak menampik bermain di Manahan memberi keuntungan tersendiri. Apalagi, skuadnya hafal betul situasi lapangan stadion yang juga disiapkan untuk menggelar pertandingan Piala Dunia U-20 2023 itu. ’’Ini jadi motivasi tersendiri bagi kami. Tentu kami akan raih hasil maksimal,’’ ungkapnya.
Kiper Persis Wahyu Tri Nugroho sadar betul laga melawan PSIM sangat bergengsi. Dia juga paham bahwa kemenangan adalah harga mati saat lawan PSIM. ’’Kami sudah tahu apa yang harus dilakukan. Kami akan berusaha maksimal dan meraih kemenangan,’’ ujarnya.