T2 Juanda Tunggu Hasil Asesmen
Boleh Tidaknya Penerbangan Internasional Kembali Dibuka
SURABAYA – Terminal 2 Bandara Internasional Juanda akan kembali dibuka. Asesmen dari pusat pun sudah dilakukan. Yakni, melihat kesiapan sarana-prasarana bandara serta pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Surabaya.
Sekadar informasi, hampir dua bulan Terminal (T2) Bandara Internasional Juanda ditutup untuk penerbangan internasional. Aktivitas kepulangan pegawai migran Indonesia di T2 ditiadakan sementara. Hingga kemarin (11/10), berdasar aturan Kemenhub, hanya ada dua bandara yang dibuka untuk penerbangan internasional. Yakni, Soekarno-Hatta dan Sam Ratulangi, Manado. Kemudian, Bandara Ngurah Rai yang direncanakan dibuka pada minggu ini.
Plt Kepala KKP Kelas 1 Surabaya dr Acub Zainal mengatakan, persiapan sudah dilakukan untuk rencana pembukaan T2. Salah satunya dengan asesmen dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marivest) dan Kemenkes. ’’Kapan dibukanya, kami hanya menunggu perintah dari pusat,’’ ucapnya.
Menurut Acub, ada dua hal yang menjadi fokus persiapan. Yaitu, lokasi karantina dan kesiapan laboratorium untuk pemeriksaan penumpang. ’’Saat pertama tiba, penumpang dari luar negeri langsung di-swab PCR. Jika hasilnya negatif, akan dilakukan karantina. Namun, jika positif, yang bersangkutan dibawa ke rumah sakit rujukan Covid-19,’’ lanjutnya.
Acub menjelaskan, lama karantina adalah delapan hari dengan dua kali swab PCR. Yakni, saat tiba dan hendak pulang ke wilayah masing-masing. Jika negatif, saat tiba di bandara, semuanya langsung dibawa dengan bus ke lokasi karantina. ’’Ada rencana baru cuma lima hari karantina, kami menunggu perubahan itu secara resmi,’’ terangnya.
Sementara itu, Stakeholder Relation Manager Bandara Juanda Yuristo Ardhi H. menuturkan, seminggu lalu sudah ada asesmen dari Kemenko Marivest ke Bandara Juanda. Yakni, melihat kesiapannya seperti apa. Mulai alur kedatangan penumpang hingga sampai bus yang mengantar ke lokasi karantina. ’’Pada intinya untuk sarana dan prasarana, kami sudah siap,’’ ucapnya.
Menurut Yuris, ada hal yang menjadi fokus terkait rencana pembukaan T2. Yaitu, jadwal kedatangan penumpang. ’’Artinya, butuh koordinasi agar kedatangan pesawat tidak berbarengan. Khawatir bisa menimbulkan penumpukan penumpang,’’ paparnya.