Permohonan Rekom Umrah Ramai Lagi
SIDOARJO – Rencana pembukaan ibadah umrah bagi warga Indonesia berimbas pada pengajuan permohonan rekomendasi untuk pembuatan dokumen umrah. Mulai kemarin (11/10), layanan rekomendasi umrah bagi warga ramai. Padahal, sebelumnya selalu sepi.
Dalam sehari, ada lima warga yang mengajukan permohonan rekomendasi. Jumlah tersebut cukup banyak karena sebelumnya tidak ada sama sekali. Terlebih sejak adanya pengumuman penundaan haji, hampir tidak ada warga yang minta rekomendasi untuk umrah ke Tanah Suci. ”Dalam sepekan paling hanya satu ayah dua orang. Bahkan, sering terjadi dalam seminggu tidak ada yang minta rekomendasi sama sekali,” kata Kasi Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah Kemenag Sidoarjo Rohmat Nasrudin kemarin.
Hal itu bertolak belakang dengan kondisi saat sebelum pandemi. Warta yang mengajukan rekom umrah tiap hari bisa sampai lebih sepuluh orang. Setiap tahun setidaknya jamaah umrah yang pergi ke Tanah Suci mencapai lima ribu hingga enam ribu orang.
Menurut Nasrudin, banyak warga yang memilih melakukan umrah sebelum berhaji. Sebab, ibadah umrah tidak perlu menunggu waktu lama. Sementara itu, untuk ibadah haji saat ini, masa tunggu sudah lebih dari tiga puluh tahun. ”Pembukaan umrah ini lama ditunggu warga. Sudah banyak yang ingin ibadah umrah,” ujarnya.
Sebagian besar warga yang umrah bersama dengan keluarga mereka. Dengan pasangan suami atau istri, orang tua, hingga anak. Ada yang mengurus pribadi, ada juga yang melalui agen perjalanan umrah.
Sebagaimana kemarin, tiga warga yang ingin pergi umrah memilih untuk meminta rekomendasi melalui agen travel mereka. ”Sudah banyak warga yang ingin melaksanakan umrah. Begitu ada kabar tentang penyelenggaraan umrah langsung mengajukan permohonan rekomendasi,” kata Widanarko, salah satu tim agen travel yang kemarin mengurus permohonan umrah.