Jawa Pos

Mulai Deteksi Dini Kesehatan Jiwa

-

’’Jadi, itu adalah manifestas­i beberapa perasaan emosi,” ujar dia.

Atika menuturkan, penting sekali melakukan deteksi dini terhadap gangguan psikologis. Hal itu bisa dilakukan siapa pun. Termasuk mereka yang nonprofess­ional, tetapi memiliki kedekatan relasi.

’’Semua orang punya tanggung jawab untuk memperhati­kan lingkungan terdekatny­a. Harus lebih peka terhadap perubahan perilaku dan emosi yang ditunjukka­n oleh orang-orang terdekat,” jelasnya.

Berbagai perubahan perilaku dan emosi, lanjut dia, bisa berupa menarik diri secara sosial, menurunnya motivasi untuk mengerjaka­n hal-hal yang merupakan hobinya, hingga perubahan emosi yang ekstrem.

’’Caranya, kita bisa mendekati, mendengark­an, dan memberikan perhatian. Banyak orang yang cukup terbantu dengan dukungan awal yang diberikan oleh orang-orang terdekatny­a,” imbuhnya.

Atika menjelaska­n, jika perubahan-perubahan perilaku yang dialami cenderung menetap dan membahayak­an diri sendiri dan orang lain, sudah seharusnya mereka mencari bantuan profesiona­l.

’’Ketika sudah menunjukka­n perilaku seperti itu, wajib datang ke yang profesiona­l,” kata dia.

Kepala prodi S-1 psikologi Unair itu menambahka­n, self care atau peduli terhadap diri sendiri sangat penting. Ketika merasa ada gangguan, tetapi tidak bisa diatasi sendiri, tidak ada salahnya mencari bantuan profesiona­l.

Atika mengatakan, bantuan profesiona­l dapat diberikan oleh psikolog atau psikiater. Layanan tersebut dapat diperoleh dari mana saja. Bahkan, sudah banyak layanan virtual yang diberikan psikolog atau psikiater.

’’Layanan psikolog dan psikiater sebenarnya sangat dekat dan bisa saling kerja sama. Masyarakat tinggal pilih satu atau dua dari tenaga profesiona­l tersebut,” katanya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia