Jangan Lengah dan Tetap Disiplin Prokes
Kematian Covid-19 terendah selama pandemi di Jatim. Sebanyak 35 kabupaten/kota juga nol kematian.
Alhamdulillah, terima kasih atas kerja keras dari para nakes, bupati/ wali kota, forkopimda, dan semua pihak. Per hari ini (10/10), angka case fatality rate yang meninggal di Jawa Timur 3 orang. Sebanyak 35 kabupaten/kota tercatat 0 penambahan kasus kematian. Artinya, 92,10 persen daerah di Jawa Timur tidak ada penambahan kasus kematian.” KHOFIFAH INDAR PARAWANSA
Gubernur Jawa Timur
BERBAGAI upaya terukur, sistematis, dan sesuai panduan pemerintah pusat terus direalisasikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dalam mencegah persebaran Covid-19. Termasuk menekan jumlah kematian di Jatim. Perjuangan serta sinergi berbagai pihak itu pun kini mulai membuahkan hasil. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pun mengapresiasi kerja keras seluruh pihak dalam menangani pandemi.
Hasil positif itu diraih lewat berbagai upaya konkret sebelumnya. Misalnya, Pemprov Jatim sempat membuka ruang isolasi khusus dan ICU Covid-19 di lahan parkir RSUD dr Soetomo Surabaya. Gebrakan itu dilakukan saat terjadi lonjakan kasus korona secara eksponensial pada pertengahan Juli 2021.
Selain itu, ada free filling oxygen station di beberapa titik di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kota Kediri, Kabupaten Gresik, Bakorwil Malang, Bakorwil Madiun, dan Bakorwil Jember. Pemprov Jatim juga menyiapkan 164 RS rujukan seJatim, isolasi terpusat (isoter) bagi pasien-pasien isoman, dan membuka beberapa RS lapangan. Upaya 3T dan
secara masif di Jatim.
Usaha tersebut kini membuahkan hasil yang patut disyukuri dan menggembirakan bagi Jawa Timur. Berdasar data Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, jumlah pertambahan kematian di Jatim mencapai angka terendah selama pandemi, yakni 7 kasus per Jumat (8/10). Untuk Sabtu (9/10), tercatat 8 kasus. Total pertambahan itu berasal dari Kota Batu, Kota Surabaya, Kab Probolinggo, Kab Jember, Kab Malang, Kota Blitar, Kab Ponorogo, dan Kab Nganjuk. Setiap kabupaten/kota itu terdapat 1 kasus kematian.
Update terbaru per Minggu (10/10), Sebanyak 35 kabupaten/kota nol kematian. ”Alhamdulillah, terima kasih atas kerja keras dari para nakes, bupati/wali kota, forkopimda, dan semua pihak. Per hari ini (10/10), angka case fatality rate yang meninggal di Jawa Timur 3 orang.
Sebanyak 35 kabupaten/kota tercatat 0 penambahan kasus kematian. Artinya, 92,10 persen daerah di Jawa Timur tidak ada penambahan kasus kematian,” ujar Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menjelaskan, terdapat beberapa hal yang membuat semakin rendahnya kematian di Jatim. Yakni, kemampuan respons yang adequate. Respons itu dibagi tiga, kapasitas tracing yang cukup, ditunjang jumlah testing yang memadai yang mencapai 170 ribu per minggu, serta positivity rate rendah yang mencapai 0,49 persen per minggu.
”Dampaknya, kasus-kasus terkonfirmasi positif bisa ditemukan lebih awal sehingga isolasi bisa cepat dilakukan dan kemungkinan kasus-kasus menyebar pada orang berisiko tinggi bisa dihambat. Dengan demikian, kematian bisa ditekan,’’ ujar Khofifah.
Tracing yang tinggi di Jatim sudah di angka 22,52. Rasio kontak erat atau kasus konfirmasi membuat kasus-kasus terkonfirmasi bisa direm supaya tidak menulari masyarakat berisiko tinggi atau komorbid. Mereka pun aman dari penularan Covid-19 dengan gejala berat.
BOR RS pun cukup rendah. Bahkan, menurut RS Online Kemenkes RI per 9 Oktober 2021, BOR ICU Covid-19 kumulatif Jawa Timur tercatat 7 persen, isolasi 4 persen, dan rumah sakit darurat Covid-19 tercatat 2 persen.
WHO mengeluarkan standar bahwa BOR harus di bawah 60 persen. Dengan demikian, BOR di Jatim, baik ICU, isolasi, maupun RSDC, sudah sangat jauh di bawah rekomendasi WHO, yakni di bawah 60 persen.
Meski demikian, Khofifah tidak berhenti mengingatkan sekaligus mengajak masyarakat tetap waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi. Itu penting karena kedisiplinan menjalankan prokes dan percepatan vaksinasi menjadi salah satu kunci melindungi diri sendiri dan orang di sekeliling dari penularan Covid-19.
”Sekali lagi, mari kuatkan disiplin prokes dan percepat vaksinasi. Tetap pakai masker, jaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan hindari kerumunan. Saya mohon mari jaga bersama, jangan lengah, jangan kendur,’’ ujarnya.