Kemiskinan Berkurang, Sektor UMKM Menggeliat
Hari ini Provinsi Jawa Timur genap berusia 76 tahun. Meski masih di tengah suasana keprihatinan akibat pandemi Covid-19, begitu banyak kemajuan yang dicapai. Menambah optimisme menuju Jatim Bangkit.
TAK hanya membuat jutaan warga negeri ini terpapar, pandemi Covid-19 juga menghantam hampir semua lini kehidupan. Tak terkecuali di Jatim. Nyaris tak ada satu pun sektor yang tidak terimbas dengan situasi tersebut.
Salah satu yang paling terasa adalah lumpuhnya aktivitas perekonomian akibat serangkaian kebijakan pembatasan yang dilakukan pemerintah demi menekan persebaran virus. Imbasnya, angka kemiskinan sempat mengalami kenaikan.
Berdasar data BPS pada September 2020, angka kemiskinan mencapai 11,46 persen. Naik jika dibandingkan dengan Maret 2020 yang mencapai 11,09 persen. Peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada kemiskinan di perkotaan.
Aktivitas industri/usaha yang dibatasimenjadisalahsatupemicu. Sebab,sebagianwargamenggantungkan sumber perekonomian darisektortersebut.Itubelumtermasuk faktor lain seperti inflasi, perubahan indeks harga konsumen, serta indeks upah buruh.
Namun, kini situasi tersebut mulai bisa teratasi. Pelan tapi pasti, jumlah warga miskin di Jatim berkurang. Berdasar data per Maret 2021, angka kemiskinan sudah turun menjadi 11,4 persen. Selain itu, secara bertahap aktivitas perekonomian mulai menggeliat.
Capaian itu tidak terlepas dari sejumlah kebijakan strategis yang digulirkan pemprov di bawah komando Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Emil Elestianto Dardak. ”Kami menggandeng semua elemen di Provinsi Jawa Timur untuk mengatasi masalah ini. Selain tetap fokus menangani pandemi,” ujar Khofifah.
Begitu banyak program hasil kolaborasi pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota yang digulirkan di Jatim. Mulai pembagian sertifikat tanah gratis, distribusi sejumlah bantuan sosial, hingga penyaluran bantuan kredit untuk masyarakat bersama Himpunan Bank Negara (Himbara). ”Kami keliling hampir ke semua kota dan kabupaten di Jawa Timur. Targetnya, memastikan program diterima ke masyarakat,” katanya. Program itu terus dilaksanakan hingga akhir 2020. Hasilnya kini sudah terlihat.
Capaian positif lain yang diraih Jatim di masa pandemi adalah sektorinvestasi.Salahsatuindikatornya adalah kenaikan capaian investasi. Yakni, Rp 78,3 triliun selama 2020. Meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 58,4 triliun.
Optimisme menuju kebangkitan Jatim menguat seiring dengan makin menggeliatnya sektor UKM-UMKM. Ya, sektor itulah yang menjadi penopang terbesar perekonomian Jatim.
Di tengah situasi pandemi, pemprov dan seluruh institusi terkait berhasil menginisiasi sejumlah program strategis untuk pengembangan sektor UKMUMKM. Salah satu yang sedang disiapkan adalah peluang pasar baru lewat industri halal. Sejumlah kegiatan promosi juga kembali berlangsung.