Jawa Pos

Gelar Rekonstruk­si Kecelakaan, Belum Simpulkan Kejadian Pasti

-

GRESIK – Kasus kematian yang menimpa SF memasuki babak baru. Kemarin (12/10) jajaran Satreskrim Polres Gresik menggelar rekonstruk­si kejadian yang berlangsun­g di tempat kejadian perkara. Yakni, kawasan Jalan Raya Tenaru, Desa Cangkir. Aktivitas tersebut tentu memancing antusias masyarakat, bahkan sempat mengakibat­kan kemacetan arus lalu lintas yang cukup panjang.

Wajar saja, peristiwa yang dialami remaja 16 tahun itu membuat masyarakat, khususnya warga Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo, penasaran. Mulanya, SF diduga tewas akibat mengalami kecelakaan tunggal.

Namun, saat jasadnya ditemukan pada 12 September lalu, tubuhnya dipenuhi luka memar. Bahkan, terdapat luka lebam dan luka tusuk pada bagian kepala korban.

Kasus tersebut pun akhirnya ditangani jajaran Satreskrim Polres Gresik. Kasatreskr­im Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki Saputro membenarka­n adanya rekonstruk­si tersebut. Meski demikian, pihaknya belum bisa memberikan keterangan yang mendalam tentang perkembang­annya. ’’Tentu, masih dilakukan penyelidik­an lebih lanjut. Mohon doanya,’’ jelasnya.

Alumnus Akpol 2015 itu juga menerangka­n bahwa pihaknya akan menindakla­njuti laporan dari rekonstruk­si tersebut. Khususnya berkaitan dengan adegan yang diperagaka­n. Serta dikaitkan dengan keterangan para saksi yang sebelumnya menjalani pemeriksaa­n. ’’Nanti (kemarin, Red) malam kami bahas bersama tim penyelidik. Mohon waktu, perkembang­an lebih lanjut segera kami sampaikan,’’ ucap perwira dengan dua balok di pundaknya.

Dari informasi yang dihimpun, rekonstruk­si tersebut menyertaka­n lima saksi. Bahkan, hanya memperagak­an dua kejadian.

Yakni, saat korban bersama rekan-rekannya melakukan pesta miras. Serta saat korban mengendara­i sepeda motor bersama RN hingga akhirnya dikabarkan mengalami kecelakaan.

Hal tersebut pun sempat membuat emosi pihak keluarga korban. Banyak adegan yang tidak diperagaka­n secara gamblang. ’’Khususnya saat anak saya dikepung empat hingga enam orang tidak kenal. Padahal, sudah ada saksi yang bersedia memberikan keterangan. Ada maksud apa kok terkesan ditutuptut­upi?’’ keluh Sujiadi, ayah korban.

Bapak tiga anak itu meyakini bahwa SF mengalami penganiaya­an hingga akhirnya meninggal. Bahkan, saat rekonstruk­si, pria 52 tahun itu berkali-kali menunjukka­n foto korban dengan kondisi penuh luka.

 ?? LUDRY PRAYOGA/JAWA POS ?? REKA ULANG: RN memperagak­an adegan saat membonceng SF sebelum mengalami kecelakaan tunggal.
LUDRY PRAYOGA/JAWA POS REKA ULANG: RN memperagak­an adegan saat membonceng SF sebelum mengalami kecelakaan tunggal.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia