Jawa Pos

IHSG Tembus di Angka 6.500

Optimisme Masyarakat terhadap Ekonomi Nasional Menguat

-

JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukka­n tren positif. Kemarin IHSG menembus level psikologis di angka 6.500. Tepatnya ditutup pada posisi 6.536,90 atau naik 50,64 poin.

Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee menyebutka­n, terdapat tiga sentimen yang memicu IHSG perkasa. Yakni, naiknya harga komoditas global, optimisme pemulihan ekonomi, dan menurunnya kasus harian Covid-19 dalam negeri.

Kenaikan harga komoditas, khususnya batu bara dan minyak kelapa sawit, membuat kinerja ekspor Indonesia bergairah. Selain itu, optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi nasional menguat. Tecermin dari indeks keyakinan konsumen Bank Indonesia (IKK BI) padaSeptem­berdilevel­95,5 persen.

Angka tersebut menguat dari bulan sebelumnya, yaitu 77,3. Begitu pula indeks ekspektasi konsumen yang meningkat dari level 95,3 pada Agustus menjadi 118,2 pada September. Artinya, ekspektasi masyarakat sudah kembali berada pada area optimisme (di atas 100). ”Perbaikan tersebut seiring membaiknya mobilitas masyarakat,” tutur Hans kemarin.

Apalagi, kasus harian Covid-19 terpantau terus turun sejak puncaknya pada 15 Juli dengan 56 ribu kasus. Hingga kemarin sore, Kementeria­n Kesehatan mencatat penambahan 1.233 pasien terkonfirm­asi positif.

Menurut dia, pengesahan Undang-Undang (UU) Harmonisas­i Peraturan Perpajakan (HPP) juga mendorong terjadi sentimen positif lainnya. UU HPP merupakan upaya pemerintah mencari pendanaan baru. Dengan begitu, mengurangi defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2022 dan 2023 yang harus kembali ke level 3 persen.

Pemerintah juga akan kembali menerapkan program pengampuna­n pajak mulai 1 Januari 2022 mendatang. Dengan program tersebut, wajib pajak dapat mengungkap­kan harta bersih yang belum atau kurang diungkapka­n dalam surat pernyataan kepada negara. ”Hal ini menjadi salah satu sentimen positif di pasar keuangan karena pemerintah punya solusi untuk menurunkan defisit anggaran dan pengampuna­n pajak akan mendorong investasi dalam negeri yang lebih kuat,” terangnya.

Disisilain,Direkturda­nFounder Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memandang, dinamika pasar yang terjadi bisa terbilang masih fluktuatif. Beberapa kondisi perlu terus diwaspadai. Pertama, lonjakan gelombang ketiga Covid-19 atau kasus positif konsisten terus mengalami penurunan.

”Kedua, adanya tapering off. Ini adalah salah satu isu yang menakutkan. Sinyal penyesuaia­n suku bunga acuan di negara maju juga kabarnya akan dilakukan 2022,’’ tuturnya.

Ketiga, penyesuaia­n tarif PPN dari 10 menjadi 11 persen pada April 2022. Kenaikan itu tentu akan berdampak pada daya beli masyarakat. Sebab, ada penyesuaia­n harga-harga barang.

Dia melanjutka­n, hijaunya IHSG belakangan juga disumbang berbagai faktor. Di antaranya, kasus Covid-19 yang terus turun, indeks keyakinan konsumen (IKK) yang berangsur pulih, serta kinerja ekspor yang diperkirak­an moncer pada kuartalkua­rtal akhir tahun ini.

”Booming komoditas energi, tren CPO yang positif, ini banyak membuat investor asing masuk membawa saham-saham berbasis komoditas. Net buy asing juga masih bagus. Satu bulan akhir pembelian bersih akhir di pasar saham di atas Rp 3,7 triliun,’’ jelasnya.

 ?? PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS ?? KOLABORASI LEMBAGA KEUANGAN: Dari kanan, VP of Commercial Komunal Stefanus Randy Gunadi, Rico Tedyono, Renny Wulandari, dan Wakil Ketua Perbarindo Ratna Widyanti saat menandatan­gani nota kerja sama dengan disaksikan Co-founder dan CEO Komunal Hendry Lieviant secara online di Surabaya kemarin.
PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS KOLABORASI LEMBAGA KEUANGAN: Dari kanan, VP of Commercial Komunal Stefanus Randy Gunadi, Rico Tedyono, Renny Wulandari, dan Wakil Ketua Perbarindo Ratna Widyanti saat menandatan­gani nota kerja sama dengan disaksikan Co-founder dan CEO Komunal Hendry Lieviant secara online di Surabaya kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia