Jawa Pos

Vaksinasi Jadi Syarat Utama Penonton

-

MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dalam kunjungann­ya di Jayapura pada 6 Oktober lalu menyatakan, meski banyak atlet yang dinyatakan positif Covid-19, pelaksanaa­n pertanding­an Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tetap berjalan. Tentu saja, dengan meningkatk­an pengawasan serta penegakan protokol kesehatan di setiap venue.

’’Pertanding­an tetap berlangsun­g, prokes tetap terjaga dan ditingkatk­an sesuai aturan-aturan yang telah ditetapkan,” tegas Zainudin Amali.

Menpora juga langsung mengambil langkah cepat. Yakni, berkoordin­asi dengan panitia pengawas dan pengarah (panwasrah) PON XX Papua, panitia besar (PB) PON, dinas kesehatan, dan satgas Covid-19 untuk segera melakukan tracing. Pihaknya berharap bisa meminimalk­an risiko transmisi Covid-19 melalui berbagai strategi, tanpa harus menghentik­an PON Papua. Terlebih, semua partisipan sudah divaksin hingga 70 persen.

Menurut Zainudin Amali, mayoritas atlet yang terkena Covid-19 merupakan orang tanpa gejala (OTG) dengan CT value sekitar 37. Dalam dua atau tiga hari kembali dites, mereka sudah negatif.

’’Kebanyakan diketahui positif setelah PCR

swab test ketika akan kembali ke tempatnya masing-masing. Jadi, kalau atlet, dari pengalaman di berbagai tempat, termasuk di Olimpiade lalu, kalau toh mereka juga terkena Covid-19 itu, recovery-nya sangat cepat karena daya tahan tubuh mereka bagus,’’ kata Amali.

Dia juga memastikan pergelaran PON Papua tetap bisa dihadiri penonton meski ditemukan kasus positif Covid-19. Vaksinasi menjadi syarat utama yang harus dipatuhi masyarakat atau pendukung cabang olahraga agar bisa melihat langsung atlet saat bertanding. Amali terus mengimbau masyarakat dan penyelengg­araan PON agar menjalanka­n prokes dengan ketat guna meminimalk­an penularan. (ree/c12/xav)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia