Program Kelas Khusus Dimulai November
Dispendik Jaring Siswa SD-SMP yang Memiliki IQ Tinggi
SURABAYA – Empat siswa SDN Pacar Keling V itu berada di dalam satu kelas. Namun, tempat duduknya saling berpencar. Setiap murid menempati kursi yang diatur serupa mata angin. Mereka tidak saling bertatap muka, tetapi menghadap ke arah dinding.
Kemarin (13/10) pagi, empat pelajar itu tampak serius. Mereka memelototi tulisan yang tertera di laptop. Sepintas mirip ujian sekolah.
Sesekali, jemari murid tersebut mengetik di keyboard.
Ya, empat siswa itu tengah mengerjakan soal ujian. Yakni, tes potensi akademik (TPA) dari dinas pendidikan (dispendik). Kegiatan tersebut merupakan bagian awal dari rangkaian penjaringan siswa cerdas istimewa. Nantinya, pelajar yang lolos ditempatkan di kelas khusus.
Kepala SDN Pacar Keling V Wahyu menjelaskan, tes TPA berjalan sejak Selasa (12/10). Ujian itu diperuntukkan bagi murid kelas IV, V, dan VI. Dispendik tidak membatasi jumlah siswa yang mengikuti ujian. ’’Karena rombel cukup banyak, setiap rombel kami ambil satu anak,” jelasnya.
Menurut Wahyu, pemilihan siswa yang mengikuti ujian tersebut bukan berdasar nilai rapor. Tidak harus yang ranking pertama, tetapi murid yang dinilai memiliki kecerdasan intelegensi, mental, dan sosial. ’’Guru yang memilih karena yang paling tahu keseharian mereka,’’ jelasnya.
Penjaringan siswa cerdas itu tidak hanya dihelat di jenjang SD. Program serupa juga dilakukan di level SMP. Pesertanya adalah murid kelas VII dan VIII. Sebagaimana di SMPN 62 Surabaya. Sekolah tersebut mengirim dua nama dari jenjang kelas VIII untuk ikut tes TPA. ’’Kami melihat dari akademik dan nonakademik yang paling bagus. Seperti di bidang seni atau olahraga,’’ ujar Kepala SMPN 62 Sutarwiyah.
Sementara itu, Kepala Dispendik Supomo menyatakan, program penjaringan siswa cerdas istimewa itu bertujuan mendapatkan pelajar yang memiliki IQ tinggi. Selanjutnya, siswa SD dan SMP tersebut akan dimasukkan ke kelas khusus. Pembinaan berjalan. ’’Agar potensinya terus terasah,’’ jelasnya.
Kelas khusus itu akan dimulai pada November 2021. Nantinya, siswa digembleng para pengajar pilihan. ’’Kami berikan guru terbaik sehingga mampu membina anak-anak,’’ ucap mantan kepala dinas sosial (dinsos) itu.