Akrabi Dunia Digital untuk Atasi Hambatan UMKM
SURABAYA – Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengalami hambatan dari beberapa hal. Hasil riset Daya Qarsa menunjukkan bahwa UMKM mengalami tantangan pada sisi manajerial maupun nonmanajerial. Riset itu dilakukan di Surabaya dan Jakarta.
Sejatinya tantangan tersebut dapat diatasi dengan digitalisasi. Misalnya, pendanaan digital. Pendanaan itu bisa diperoleh dengan layanan pinjaman digital yang legal.
UMKM juga merasakan tantangan dalam manajemen tenaga kerja seperti manajemen penggajian dan tunjangan serta melacak kinerja karyawan. Salah satu solusi digital yang tersedia untuk membantu pengelolaan tenaga kerja UMKM adalah memakai software human resource. Fitur di dalamnya memudahkan UMKM mengelola tenaga kerja mereka dengan cara yang lebih terorganisasi dan otomatis.
Tantangan selanjutnya yang dirasakan UMKM adalah perencanaan bisnis. Tantangan itu terjadi karena hanya 14 persen bisnis UMKM yang sudah menerapkan sistem digital. Selebihnya masih menggunakan cara manual atau software Excel.
”Kami mengidentifikasi hambatan bisnis UMKM dan hampir semua tantangan yang kami identifikasi dapat diselesaikan melalui digitalisasi,” tutur Apung Sumengkar,co-founder&managing partner (CEO) Daya Qarsa. Karena itu, menurut dia, sektor UMKM perlu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pendapatan dan bisnis serta menciptakan budaya digital dengan informasi digital sebagai inti.
Terakhir adalah pemasaran dan penjualan yang meliputi proses mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan barang atau jasa. Daya Qarsa menemukan bahwa tantangan bisnis UMKM ini bisa diatasi lewat e-commerce. Model bisnisnya memungkinkan pelaku bisnis dan individu membeli dan menjual barang melalui internet. Langkah itu dapat dijalankan baik melalui situs web individu atau e-commerce pihak ketiga ataupun keduanya.