Door-to-door dan Suntik saat Malam
Upaya Memperluas Cakupan Vaksinasi
SURABAYA – Kolonel Laut (P) Hreesang Wisanggeni mengetuk pintu unit 3.206 Apartemen Gunawangsa Tidar. Setelah ketukan ketiga, pintu pun dibuka penghuni. Kedatangan Asops Danlantamal V itu bersama tenaga kesehatan (nakes) cukup mengejutkan Steven Christian Tantra, penghuni unit tersebut.
Steven lantas menanyakan tujuan rombongan. Hreesang menjawab kedatangan dalam rangka pelaksanaan vaksinasi massal. Hreesang kemudian menanyai Steven telah divaksin atau belum. Steven ternyata sudah disuntik vaksin dosis pertama.
”Vaksin pertama di Graha Pena awal September lalu. Waktu itu divaksin bersama istri,” ucap Steven di depan Hreesang kemarin (13/10).
Karena dinilai memenuhi syarat, Hreesang mengajak Steven dan istrinya, Vabiola Chendra, mendapat suntikan dosis kedua. Vaksinasi langsung dilakukan di tempat. Tanpa berpikir panjang, Steven langsung menyetujuinya. ”Mumpung ada vaksinasi door-todoor, jadi bisa cepat. Tanpa harus mengantre lagi,” kata pria kelahiran Surabaya, 34 tahun lalu, tersebut.
Setelah pengisian data dan pengecekan kondisi, suntikan dosis kedua diberikan. Hal yang sama selanjutnya dilakukan kepada Vebiola. Prosesnya tidak lebih dari sepuluh menit.
Hreesang menyatakan, vaksinasi door-to-door sudah berkali-kali dilakukan karena dinilai sangat efektif. Metode yang sama dilakukan kepada masyarakat maritim dan nelayan.
Berbagai temuan didapat. Ternyata banyak warga yang belum divaksin karena beberapa faktor. Misalnya, keterbatasan kondisi fisik, khususnya warga lanjut usia (lansia). Akibatnya, merekatidakbisadatangkelokasivaksinasi. Faktor lainnya, tidak mengetahui informasi pelaksanaan vaksinasi.
Camat Semampir Siti Hindun Robba mengakui, cakupan vaksinasi di wilayahnya memang kurang. Ada warga yang belum sadar pentingnya vaksin. ”Kami sudah memetakan daerah yang belum tervaksin. Nanti didatangi secara bertahap,” jelas Hindun.