Jawa Pos

Belum Ada Siswa yang Positif

Selama PTM di SMPN 9 dan 19

-

SURABAYA — Pembelajar­an tatap muka (PTM) di SMP berlangsun­g tiga minggu lalu. Saat ini mayoritas berjalan lancar. Di SMPN 19, misalnya. Kepala SMPN 19 Libiah Mufidah menyatakan, selain disiplin protokol kesehatan (prokes), para wali murid berkomitme­n mengantar jemput anak di sekolah. ”Salah satu komitmen PTM ini adalah peran orang tua. Mereka kan juga sudah membuat surat pernyataan bersedia untuk PTM,” jelas dia.

Para orang tua, kata Libiah, juga ikut serta memantau kondisi suhu tubuh anaknya saat kali pertama masuk pintu gerbang. ”Jadi, mereka baru bisa pulang setelah melihat hasil suhu anaknya normal. Dan, sejauh ini tidak ada kendala,” katanya.

Libiah memastikan, sepulang sekolah, ruangan juga dibersihka­n dengan disinfekta­n. Setiap guru juga wajib mencuci tangan setelah jam pelajaran usai. ”Kami selalu memastikan keamanan warga sekolah,” ujarnya.

Kondisi serupa dialami SMPN 9. Hanya ada satu masalah yang masih butuh perhatian serius. Yakni, komitmen orang tua saat menjemput anak. ”Kasusnya tak banyak. Tapi, ini kan komitmen mereka. Seharusnya dijalankan dengan baik,” tegas Wakil Kepala SMPN 9 Carwin.

Berdasar peraturan, setiap anak wajib dijemput orang tua saat pulang dan tidak diperkenan­kan menaiki kendaraan umum. ”Kalau tak dijemput selama 30 menit, anak-anak kami antar pulang,” tuturnya.

Kondisi tersebut bukan sekalidua kali dialami para guru. ”Kami khawatir, kalau menggunaka­n transporta­si umum, mereka bisa terpapar,” katanya.

Meski begitu, hingga saat ini tidak ada siswa yang dinyatakan positif. ”PTM di tempat kami sudah berjalan dua minggu. Alhamdulil­lah, tidak ada kendala,” ungkap Carwin.

Sekolah betul-betul memastikan keamanan siswa. Disiplin prokes saat datang, belajar, dan pulang betul-betul diperhatik­an guru. ”Pengecekan suhu tidak hanya dilakukan saat datang, tapi juga saat pulang. Kami juga pastikan mereka tak memakai peralatan tulis temannya dan membatasi hanya 18 siswa dalam ruangan,” jelasnya.

Saat ini hanya dua kelas yang digunakan. Jadwal setiap kelas digilir per minggu. ”Siswa yang masuk atas dasar permintaan sendiri dan tidak ada paksaan. Karena itu, butuh surat pernyataan,” terangnya.

Carwin memastikan kondisi siswa dan guru tetap terjaga dengan disiplin prokes yang ketat. ”Sebagai anggota satgas Covid-19 sekolah, kami juga senantiasa mendapat arahan dari dispendik kota,” tutur Carwin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia