Jual Satwa Langka via Medsos
Terungkap dari Patroli Siber
SURABAYA – Aparat Polda Jatim menangkap dua penjual satwa langka. Mulai lutung, binturung, sampai burung rangkong. Ada juga lutung jawa dalam kondisi mati dan kulit macan tutul yang masih utuh. Hewan-hewan itu dijual di media sosial dengan harga kisaran Rp 15 juta.
”Undang-undang melarang penjualan satwa langka secara bebas,” ujar Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Gatot Repli
Handoko kemarin (13/10).
Gatot menjelaskan, bisnis ilegal itu terendus dalam patroli siber. Jajaran subdit tindak pidana tertentu (tipidter) melakukan penyelidikan ketika melihat penawaran penjualan satwa. Vando Rangga Wisa menjadi tersangka pertama yang ditangkap. Disusul Sandi Fanandei Sofyan Sauri. ”Mereka ini jaringan,” jelasnya.
Dari tempat tinggal keduanya, polisi menemukan sejumlah satwa langka yang hendak dijual. Di rumah Vando, misalnya, didapati 2 ekor lutung jawa, 1 ekor binturung, dan 1 ekor burung rangkong. Bukan hanya satwa hidup. Warga Sodo, Kecamatan Pakel, Tulungagung, itu juga diketahui menyimpan dua ekor lutung jawa dalam kondisi mati dan kulit macan tutul yang masih utuh. ”Dari keterangan tersangka pertama, kasusnya dikembangkan ke tersangka kedua,” katanya.
Sandi diringkus di rumahnya. Menurut Gatot, pemuda 25 tahun itu juga menyimpan satwa langka. Mulai burung rangkong anakan, binturung, landak, hingga musang rase.
Kasubdit Tipidter Polda Jatim AKBP Oki Ahadian memaparkan, kedua tersangka merupakan satu sindikat. Mereka saling tukar informasi terkait dengan stok satwa langka yang dimiliki. ”Masing-masing menjual sendiri. Tetapi, selama ini keduanya sering berkoordinasi,” terangnya.