Jawa Pos

Kunjungan Turis ke Pelabuhan Turun

Pelaku Usaha Pariwisata Minta Kewajiban Karantina Dikaji Ulang

-

SURABAYA – Persebaran Covid-19 di Indonesia yang terjadi sejak 2020 membawa dampak negatif terhadap sektor pariwisata. Kunjungan turis ke pelabuhan turun karena pembatasan aktivitas masyarakat. Banyak kapal pesiar dari luar negeri yang membatalka­n perjalanan­nya ke Surabaya.

Berdasar informasi dari PT Pelindo, tercatat ada 15 kapal pesiar yang membatalka­n kunjungann­ya. Itu terjadi sejak Maret 2020 sampai sekarang.

Hingga kini, belum ada pengajuan kapal pesiar untuk singgah lagi.

Kepala Bidang Komunikasi Asita (Associatio­n of the Indonesian Tours and Travel Agencies)-Pariwisata DPD Jatim Nanik Sutaningty­as menjelaska­n, pembatalan kapal pesiar tentu berdampak pada pariwisata. Sebab, angkutan itu mengangkut banyak turis. Rata-rata jumlahnya di atas seribu orang.

”Sekarang ini sebenarnya kapal pesiar sudah boleh bersandar lagi. Hanya, ada aturan yang kurang mendukung pariwisata,” kata Nanik. Menurut dia, setiap masyarakat dari luar negeri wajib melakukan karantina mandiri minimal delapan hari. Dan, biaya ditanggung masyarakat sendiri.

Nanik mengatakan, aturan karantina menyulitka­n pelaku usaha pariwisata. Itu berpotensi menghambat masuknya wisatawan asing. Termasuk, turis yang masuk melalui kapal pesiar.

”Mau naik kapal dan berwisata ke Indonesia, warga asing masih pikir-pikir. Selain perlu waktu lama untuk karantina, biaya perjalanan juga membengkak,” kata Nanik. Dia berharap, ada kajian ulang terkait kewajiban karantina. Kebijakan itu penting untuk mendorong kembalinya sektor pariwisata.

Nanik mengatakan, kunjungan kapal pesiar dapat menambah devisa negara. Seharusnya pemerintah memperhati­kan hal tersebut. Perlu inovasi agar kunjungan kapal asing meningkat.

Tidak hanya penyambuta­n turis.

Pemerintah juga perlu memberikan bantuan subsidi untuk kapal pesiar yang masuk. Hal itu penting untuk mendorong pertumbuha­n pariwisata.

”Selama ini, kapal hanya singgah sehari. Penumpangn­ya tak bisa berlama-lama di Surabaya,” kata Nanik. Dia menyebut banyak tujuan wisata yang bisa ditawarkan untuk turis asing. Tidak hanya pusat perbelanja­an, tapi juga wisata heritage.

Selain pelaku wisata, penurunan kunjungan dirasakan berat operator kapal. Mereka berharap wisatawan yang masuk ke pelabuhan segera pulih. ”Dulu banyak yang menyewa kapal untuk keliling Suramadu. Sekarang sepi karena pandemi,” kata Kasi Operasi KM Joko Tole Sofyan.

 ?? AHMAD KHUSAINI/JAWA POS ?? REHAT: Tampak kapal pesiar Aida Vita berlabuh di Surabaya tahun lalu. Tercatat, ada 15 kapal pesiar yang membatalka­n kunjungan ke Surabaya sejak Maret 2020 sampai sekarang. Hingga kini, belum ada lagi pengajuan singgah kapal pesiar.
AHMAD KHUSAINI/JAWA POS REHAT: Tampak kapal pesiar Aida Vita berlabuh di Surabaya tahun lalu. Tercatat, ada 15 kapal pesiar yang membatalka­n kunjungan ke Surabaya sejak Maret 2020 sampai sekarang. Hingga kini, belum ada lagi pengajuan singgah kapal pesiar.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia