Asah Kreativitas Berkarya lewat Draping
SURABAYA– Membuat busana tanpa menjahit dan memotong menjadi tantangan para peserta yang mengikuti kompetisi draping di Jatim Fair Grand City Convex Selasa (12/10). Dalam durasi satu jam, mereka ditantang untuk membuat busana yang terdiri atas beberapa kain. Tidak hanya menjadikannya sebuah busana, tapi tema yang dibuat juga harus matang.
Misalnya, karya Aini Lutfiah. Mengusung konsep ecoprint, dia menggabungkan empat kain menjadi sebuah busana tanpa jahitan. Empat kain tersebut terdiri atas tiga kain ecoprint dan satu kain brokat. ”Fokus saya di sini saya ingin memakai kain-kain yang ringan dan nggak jatuh. Biar mudah dibentuk,” jelasnya saat ditemui di tengah-tengah acara.
Tips lain dari Aini dalam membuat fashion draping adalah selalu memperhatikan kain yang keluar untuk dijarum ke dalam agar tetap kelihatan rapi. Selain Aini, Novita Rahayu –salah seorang peserta lainnya– memberikan tips membuat fashion draping.
Lewat busananya yang mengangkat konsep lavender dengan kain ungu, dia menjelaskan bahwa membuat fashion draping yang baik harus punya konsep yang sudah pasti. ”Maksudnya adalah poin mana yang ingin kita tonjolkan di busana yang dibuat,” jelasnya.
Misalnya, karya buatannya. Dia ingin menonjolkan bagian bahu dan bunga berdimensi di bagian depan. ”Dua bagian itu saya buat dengan rapi dan memastikan benar-benar nggak bakal lepas. Soalnya memang hanya dijarumin aja,” terangnya.
Sementara itu, salah seorang juri fashion draping Willy Filo Sofie menjelaskan, kompetisi membuat fashion draping itu dibuat untuk mengasah kreativitas. ”Bagaimana hanya dengan selembar, dua lembar kain, atau bahkan empat kain bisa menjadi pakaian tanpa dijahit. Tapi, tetap dengan kesopanan,” terangnya.
Selain itu, untuk bisa terus melestarikan fashion draping. ”Karena dengan draping ini manfaatnya banyak sekali sebenarnya,” tambahnya. Mulai bisa berkreasi dengan bebas hingga bisa membuat berbagai macam look dengan kain yang sama tanpa harus memotongnya. ”Jadi, kain itu akan tetap utuh, tapi bisa dibuat menjadi banyak bentuk busana,” terangnya.