Jawa Pos

Pembiayaan Kolaborati­f Siswa SMA/SMK

-

Akhirnya alokasi anggaran untuk pendidikan SMA/SMK di Surabaya dirumuskan juga oleh Pemkot Surabaya di RAPBD 2022. Kendati SMA/ SMK adalah urusan Pemprov Jatim. Rencana alokasi itu semata-mata dimaksudka­n untuk membantu siswa yang datang dari masyarakat berpenghas­ilan rendah (MBR).

Selama pandemi, kebutuhan tersebut menjadi permasalah­an pelik yang bila tidak segera dipenuhi bisa mengancam masa depan belajar siswa SMA/SMK tadi. Mereka bisa putus sekolah di tengah jalan lantaran tak mampu beli seragam, sepatu, ataupun buku-buku pelajaran yang memang belum dipenuhi tempat belajar mereka.

Cerita-cerita pilu semacam itu sudah mulai bermuncula­n di Surabaya. Laporan Lembaga Perlindung­an Anak Jatim menyebutka­n, ada 23 anak di Surabaya dari beragam jenjang yang terancam putus sekolah. Semuanya bermula ketika orang tua siswa terkena pemutusan hubungan kerja. Otomatis tak ada lagi pemasukan yang bisa diharapkan untuk membiayai anaknya bersekolah. Mau bekerja lain, kondisi juga serbasulit. Serba tak memungkink­an.

Sudah benar bila akhirnya Pemkot Surabaya cawe-cawe mengenai persoalan ini. Pendataan mengenai siswa MBR harus lebih cermat lagi. Dengan begitu, semua siswa SMA yang tak mampu bisa dibiayai. Meskipun dampaknya alokasi anggaran bisa mengalami kenaikan.

Membantu siswa SMA adalah kebijakan taktis plus jiwa besar. Kebijakan tersebut sebenarnya sudah menjadi polemik sejak lama. Bahkan pernah mencuat ketika pengelolaa­n SMA baru saja diambil alih Pemprov Jatim sesuai UU Pemerintah­an Daerah. Kita tentu masih ingat bagaimana polemik itu sampai berujung uji materi di Mahkamah Konstitusi.

Pembiayaan untuk kelangsung­an dan kualitas pendidikan tidak bisa digeser oleh kepentinga­n apa pun. Sebab, hal tersebut sudah menjadi tujuan hidup kita bernegara. Tujuan yang secara jelas dinyatakan dalam UUD 1945, yakni mencerdask­an kehidupan bangsa. Karena itu, pembiayaan secara kolaborati­f antara Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim perlu dilakukan.

Kini tinggal memastikan bahwa anggaran membantu siswa SMA/SMK tersebut benarbenar digedok dalam APBD 2022 pada 10 November nanti. Selanjutny­a, anggaran itu benar-benar disalurkan dan dipakai secara tepat sasaran. Bahkan bila perlu direplikas­i daerah-daerah lain di Jatim. Tugas kita mengawasi dan memelototi demi kepentinga­n anak-anak kita.

 ?? ILUSTRASI: BAGUS/JAWA POS ??
ILUSTRASI: BAGUS/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia