Jawa Pos

Gongso dan Gelato di Sela Eling Bening dan Rawa Pening

Semarang. Selain banjir rob, sumuk, dan banyak nyamuk, apa yang identik dengan ibu kota Jawa Tengah ini? Tentu saja tetengerny­a. Lawang Sewu, Tugu Muda, Simpang Lima, dan Gereja Blenduk. Lalu, bagaimana dengan kulinernya?

-

tentang masakan Semarang, rasanya tidak ada yang lebih khas ketimbang gongso. Apa-apa bisa dibumbu gongso di sana. Coba saja masuk ke warung sate atau warung nasi goreng. Tidak harus yang terkenal. Cukup warung biasa di sekitar pasar atau terminal. Lalu, pesanlah makanan yang digongso. Peluang untuk mendapatka­nnya dijamin di atas 50 persen.

Beberapa waktu lalu, Jawa Pos mampir ke Sate Mbak Tun dalam sebuah lawatan ke Kota Lawang Sewu tersebut. Judulnya memang warung sate. Tapi, kedai dengan tampilan sederhana itu juga menyajikan gulai, tongseng, dan tentu saja gongso.

Di kalangan pencinta kuliner Semarangan, Sate Mbak Tun tersohor berkat olahan daging kambingnya. Karena hanya buka pada hari pasaran Wage dan Legi, Sate Mbak Tun tidak pernah sepi pengunjung. ’’Rasa dan bumbunya khas. Sulit ditemukan di tempat lain,’’ kata Christyars­ih. Dia mengaku sudah 18 tahun menjadi pelanggan Sate Mbak Tun.

Selain sate yang dagingnya begitu empuk, warung itu diburu pelanggan karena gongso iga dan gongso sumsumnya. Bumbu khas itulah yang membuat para pelanggan dari luar Semarang rela menempuh perjalanan jauh dan antre di depan warung.

Jika Sate Mbak Tun menjadi destinasi karena sajian kulinernya, lain lagi dengan Eling Bening, Kampoeng Rawa, atau Sunset Area. Tiga lokasi istimewa tersebut menjadi jujukan karena panoramany­a. Memang tiga tempat itu pun menyajikan kuliner yang menarik. Namun, tidak ada yang khas di sana. Sensasi menikmati makanan dan minuman dalam buaian alam nan eloklah yang lebih menonjol.

Eling Bening hanya 5 menit jarak tempuhnya dari Dusun Semilir, Ngemple, Bawen. Pemandanga­nnya eksotis. Sejauh mata memandang, yang terlihat adalah hijaunya Gunung Merbabu dan Telomoyo. Rawa Pening yang tampak di kejauhan juga menambah keindahan. ’’Pemandanga­nnya yang jadi daya tarik,’’ kata Retno Astutik, salah seorang pengunjung.

Tak kalah dengan Eling Bening yang menonjolka­n pesona dataran tinggi, Kampoeng Rawa hadir sebagai pesona yang berbeda. Yakni, kumpulan air di daratan. Tepatnya, Rawa Pening. Destinasi wisata sekaligus tempat makan keluarga di Ambarawa itu menonjolka­n keindahan tiga gunung sekaligus. Merbabu, Ungaran, dan Telomoyo.

Sensasi lain menikmati makanan dan minuman berlatar pemandanga­n alam ditawarkan Sunset Area. Terletak tidak jauh dari exit toll Ungaran, lokasi tersebut menjadi tujuan alternatif pelepas lelah.

’’Lokasinya Instagramm­able banget,’’ ucap Novelia Safitri, salah seorang pengunjung. Bersama teman-temannya, dia sengaja datang ke Sunset Area di lereng Gunung Ungaran itu dari Salatiga. Perjalanan jauh, menurut dia, terbayarka­n nikmatnya gelato yang meleleh lembut di mulut sembari menyaksika­n sang surya pulang ke peraduanny­a.

 ?? ALFIAN RIZAL/JAWA POS ?? KHAS: Sate, gongso, serta tongseng tersaji di warung Sate Mbak Tun tiap Wage dan Legi.
SERBA-IKAN: Gunung Merbabu, Ungaran, dan Telomoyo menjadi latar restoran apung di sekitar Rawa Pening.
ALFIAN RIZAL/JAWA POS KHAS: Sate, gongso, serta tongseng tersaji di warung Sate Mbak Tun tiap Wage dan Legi. SERBA-IKAN: Gunung Merbabu, Ungaran, dan Telomoyo menjadi latar restoran apung di sekitar Rawa Pening.
 ?? ALFIAN RIZAL/JAWA POS ?? DINGIN: Sunset Area menyuguhka­n sisi lain dari Semarang. Pemandanga­n yang hijau dan hawa yang sejuk.
ALFIAN RIZAL/JAWA POS DINGIN: Sunset Area menyuguhka­n sisi lain dari Semarang. Pemandanga­n yang hijau dan hawa yang sejuk.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia