Jawa Pos

Cegah Korona, Sekolah Pasang Aplikasi PeduliLind­ungi

Dinkes Gelar Uji Usap Berkala

-

SURABAYA – Alarm peringatan mulai menyala selepas temuan sejumlah siswa yang terpapar virus korona. Pemkot tak ingin jumlah pelajar yang terinfeksi Covid-19 terus bertambah. Langkah antisipasi pun dilakukan. Sekolah diimbau memasang aplikasi PeduliLind­ungi serta uji usap dilakukan secara berkala.

Anjuran itu disampaika­n Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Febria Rachmanita kemarin (17/10). Dia mengajak seluruh satuan pendidikan memasang aplikasi PeduliLind­ungi. Ada dua tujuan yang hendak dicapai.

Pertama, memudahkan tracing. Tracing merupakan salah satu upaya memutus mata rantai persebaran virus korona. Misalnya, ketika ada satu siswa yang terpapar Covid19, penelusura­n langsung berjalan. Dinkes akan melihat rekam jejak aktivitas pelajar tersebut. ”Mulai dari ketemu siapa saja hingga di mana lokasinya,” jelasnya.

Fungsi lain tracing ialah memberikan data akurat. Dinkes bakal melakukan swab test kepada orang yang berinterak­si dengan siswa tersebut. Dengan demikian, dalam waktu singkat, bisa diperoleh data pasti jumlah pasien yang terpapar virus korona. ”Setelah itu, kami lakukan penanganan,” terangnya.

Fungsi kedua merupakan langkah percepatan vaksinasi bagi pelajar. Hingga Sabtu (16/10), cakupan vaksinasi tingkat SD/MI dosis pertama mencapai 78,86 persen dan dosis kedua 36,05 persen. Kemudian, vaksinasi jenjang SMP/MTs dosis pertama mencapai 77,13 persen serta dosis kedua 57,90 persen. ”Yang belum secepatnya kami vaksin,” ujarnya.

Sejumlah sekolah langsung menindakla­njuti imbauan pemkot itu. Salah satunya SMPN 28. Kepala SMPN 28 Surabaya Triworo Parnoningr­um menyampaik­an, pihaknya sudah lama memasang QR code PeduliLind­ungi. Aplikasi milik Kementeria­n Kesehatan (Kemenkes) itu sudah terpasang di bagian pintu masuk sekolah. ”Setiap siswa dan warga sekolah yang masuk area sekolah harus memindai aplikasi itu,” tutur Triworo.

Upaya membendung virus korona di sekolah tidak hanya dengan memasang aplikasi PeduliLind­ungi. Dinkes juga menyiapkan jurus lain. Yaitu, menggelar uji usap rutin. Seluruh siswa wajib mengikuti swab test.

Feny, sapaan akrab Febria Rachmanita, mengatakan bahwa swab test menyasar para pelajar yang mengikuti pembelajar­an tatap muka (PTM) terbatas. Mulai tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK. ”Minimal dua pekan sekali atau berselang satu bulan,” paparnya.

Untuk merealisas­ikan kegiatan itu, dinkes mengerahka­n seluruh puskesmas. Tenaga kesehatan (nakes) puskesmas yang berada di satu kawasan dengan sekolah setempat diminta aktif berkoordin­asi.

 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? TANGKAL COVID-19: Salah seorang pelajar sedang mengikuti vaksinasi. Selama PTM terbatas berjalan, dinkes terus mengawasi kesehatan siswa. Upaya preventif dilakukan untuk membendung persebaran Covid-19 di sekolah.
FRIZAL/JAWA POS TANGKAL COVID-19: Salah seorang pelajar sedang mengikuti vaksinasi. Selama PTM terbatas berjalan, dinkes terus mengawasi kesehatan siswa. Upaya preventif dilakukan untuk membendung persebaran Covid-19 di sekolah.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia