Santri Tewas setelah Dianiaya Senior
Terjadi Pekan Lalu, hingga Kini Belum Ada Tersangka
SIDOARJO – Pengeroyokan santri senior kepada juniornya terjadi di Sidoarjo. Bahkan hingga mengakibatkan salah seorang korban meninggal dunia. Namun, sampai saat ini Polresta Sidoarjo belum menetapkan tersangka. Kapolresta Sidoarjo Kombespol Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Kusumo mengatakan, insiden tersebut terjadi di Pondok Pesantren Mambaul
Hikam Tanggulangin, Sidoarjo, Senin (11/10), sekitar pukul 10 malam. ”Penyebabnya ketidakcocokan antara mereka saja. Korban meninggal juga benar adanya, tapi kami masih melakukan penyelidikan. Saksi kami periksa,’’ kata Kusumo kemarin.
Hingga saat ini, tersangka dalam kasus tersebut belum ditetapkan. ”Karena masih kami lakukan pemeriksaan terhadap semuanya. Nanti kami gelar siapa yang jadi tersangka,’’ katanya kemarin. Puluhan saksi sudah dimintai keterangan. ”Pengasuh juga kami mintai keterangan,’’ lanjutnya.
Terkait siapa saja para pelaku itu, Kusumo menyebut identitas anak, korban, ataupun saksi wajib dirahasiakan sesuai dengan pasal 97 jo 19 ayat 1 UU No 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak. ”Karena pelakunya masih di bawah umur, kami tidak bisa merilis permasalahan tersebut. Tapi, kejadian tersebut memang benar adanya,’’ katanya.
Berdasar informasi yang dihimpun, ada lima korban dalam kejadian tersebut. Yakni, MZA, 15, warga Dinoyo Buntu, Surabaya; FVR, 15, warga Tegalsari, Surabaya; ANM, 14, warga Candi, Sidoarjo; KSA, 15, warga Waru, Sidoarjo; dan RD, 15, warga Sedati, Sidoarjo. Yang meninggal adalah MZA. Sebelumnya, korban sempat dilarikan ke RSUD Sidoarjo. Sayang, nyawanya tak tertolong.
Lima korban tersebut sebelumnya dipanggil oleh pengasuh karena diduga mencuri. Mereka pun mengaku mencuri dan uangnya sudah habis untuk membeli rokok dan jajan. Rencananya, keesokannya para orang tua mereka bakal dipanggil. Nahas, malam setelah pemanggilan itu, mereka menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah senior. Hingga berujung satu santri meninggal.
Salah satu orang tua korban menyatakan, pihaknya menyerahkan semua permasalahan tersebut ke pihak kepolisan. Dia menyebut pasrah. Saat ditanya lebih lanjut, dia enggan berkomentar. ”Sudah ya, saya tidak ingin membahas lagi. Sudah saya serahkan semua ke yang berwenang,” ujar orang tua RDK singkat.