Jawa Pos

Pengusaha Angkutan Dukung NLE

Ingatkan Pentingnya Sertifikas­i Sopir

-

SURABAYA – Berbagai program diluncurka­n pemerintah untuk mendorong pertumbuha­n ekonomi pasca tergerus pandemi. Salah satunya dengan menerapkan layanan di pelabuhan berbasis national logistic ecosystem (NLE). Inovasi layanan terkait NLE dilakukan di Pelabuhan Tanjung Perak, termasuk Terminal Teluk Lamong (TTL).

Salah satu program NLE diwujudkan dengan melaksanak­an kegiatan penyederha­naan pemeriksaa­n barang oleh instansi yang berwenang di pelabuhan melalui penerapan sistem single submission (SSm). Sistem itu memungkink­an dilakukann­ya pemeriksaa­n kepabeanan dan karantina secara terpadu atau joint inspection.

Sebelum kehadiran sistem SSm, penyampaia­n data dan dokumen atas impor barang masih dilakukan secara terpisah. Dengan begitu, importir harus melakukan dua kali penyampaia­n dokumen kepada karantina dan bea cukai. Proses berganda tersebut dipangkas dengan hadirnya sistem si n g lesu b mi s s ion sehingga importir cukup melakukan satu kali penyampaia­n dokumen melalui portal S S m. Atas barang impor tersebut, setelah mendapatka­n pen j aluran oleh bea cukai dan karantina, dapat dilakukan pemeriksaa­n bersama atau joint inspection.

Humas PT TTL Dahlia menjelaska­n bahwa program NLE diwujudkan sejak akhir 2020. Penerapann­ya sebenarnya melalui banyak hal. ’’Kami ada kolaborasi data dan penerapan platform digital bersama instansi lain,” kata Dahlia.

Menurut dia, penerapan program tidak bisa dilakukan sendirian. Ada kerja sama dengan instansi lain. ’’Selain pelayaran, kami bekerja sama dengan perusahaan angkutan,” tambah Dahlia.

Dia mengungkap­kan bahwa NLE memiliki banyak manfaat. Tidak saja kepastian soal waktu. NLE juga mendorong penurunan biaya logistik. Ada efisiensi biaya dan waktu.

Ketua Aptrindo Kota Surabaya Putra Lingga mendukung adanya penerapan NLE. Inovasi itu penting untuk mendorong kelancaran keluar masuk barang di pelabuhan. Meski begitu, Lingga mengingatk­an pentingnya keandalan SDM untuk mendukung program pemerintah tersebut.

’’Kami mengingatk­an pentingnya pelatihan sopir truk yang masuk pelabuhan. Itu diperlukan agar penerapan NLE berjalan maksimal,” kata Lingga. Dia menambahka­n, saat ini memang masih banyak sopir yang belum menjalani sertifikas­i. ’’Bukan hanya pengakuan, sertifikas­i juga penting untuk keahlian sopir,” ujar Lingga.

Dia mengatakan bahwa NLE mendorong penerapan layanan digital. Perlu pengemudi yang melek inovasi untuk masuk pelabuhan. Sertifikas­i penting untuk membekali sopir terkait sistem layanan baru.

 ?? RIANA SETIAWAN/JAWA POS ?? ANTREAN: Suasana pengaturan saat kontainer dipindahka­n dari kapal menuju truk angkutan di Terminal Teluk Lamong.
RIANA SETIAWAN/JAWA POS ANTREAN: Suasana pengaturan saat kontainer dipindahka­n dari kapal menuju truk angkutan di Terminal Teluk Lamong.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia