Andai Cholo Lebih Sabar
lewat. Begitulah yang bisa disimpulkan dari karier striker Liverpool FC Diogo Jota semasa di Atletico Madrid. Jota hanya 55 hari merasakan status sebagai pemain Los Colchoneros itu. Datang pada 1 Juli 2016, dimainkan sekali dalam pramusim melawan FC Crotone pada 7 Agustus 2016, kemudian dipinjamkan ke FC Porto pada 27 Agustus 2016.
Atletico beralasan ingin ”menyekolahkan” Jota yang saat itu belum genap 20 tahun. Liga Primeira dipilih karena Jota juga digaet dari klub kompetisi tertinggi Portugal lainnya, FC Pacos de Fereira.
”Diogo (Jota) memang pemain berbakat. Hanya, butuh kesabaran untuk mendapatkan Diogo dalam performa terbaiknya. Itulah yang tidak dimiliki Atletico saat itu,’’ beber agen yang dikenal dekat dengan Atletico, Jose Antonio Martin, kepada surat kabar El Confidencial.
Menurut Martin, entrenador Atletico Diego Simeone merasa tidak punya waktu dan ruang untuk memonitor Jota. ”Andai Cholo (sapaan akrab Diego Simeone, Red) lebih sabar. (Antoine) Griezmann saja membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk bisa masuk sebagai starter. Apalagi Diogo,” sambung pria yang akrab disapa Peton tersebut.
Makanya, Jota sama sekali tidak merasa rugi meninggalkan Atletico lebih cepat. ”Kesempatan untuk berada di sana (Atletico, Red) dan menghabiskan sebagian besar waktuku di pramusim sudah sangat berharga besar bagiku. Aku banyak belajar,” tutur Jota.
Kabar terakhir, Jota masih berjuang pulih dari cedera otot yang membuat dia dipulangkan dari skuad Portugal sebelum laga kualifikasi Piala Dunia 2022 kontra Luksemburg (12/10). Jota juga masih absen saat LFC menghadapi Watford FC akhir pekan lalu (16/10).