Jawa Pos

Restruktur­isasi Multifinan­ce Turun

70 Persen Nasabah Mulai Kembali Mengangsur

-

JAKARTA – Mobilitas masyarakat yang mulai naik membuat roda perekonomi­an kembali berputar. Nasabah multifinan­ce yang mengajukan restruktur­isasi mulai melandai. Mayoritas nasabah mulai dapat mengangsur.

Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Nonbank (IKNB) II-B OJK Bambang W. Budiawan menyatakan, tren penurunan restruktur­isasi terjadi saat memasuki akhir 2021. Hal tersebut terlihat dari 65–70 persen nasabah yang mulai kembali mengangsur. ’’Program restruktur­isasi saat ini merupakan upaya mengoptima­lkan kinerja lembaga jasa keuangan dan menjaga stabilitas sistem keuangan,’’ katanya kemarin.

Dengan demikian, perusahaan pembiayaan lebih baik secara kualitas aset maupun pertumbuha­n laba. Membaiknya perekonomi­an turut berdampak pada risiko kredit macet alias non-performing finance (NPF) industri. Tercatat hingga Agustus berada di level 3,9 persen. Membaik dari titik tertinggi tahun ini pada Mei 2021 sebesar 4,05 persen. Prediksiny­a bisa makin menurun memasuki akhir tahun.

Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ristiawan Suherman menambahka­n, permintaan restruktur­isasi telah turun di bawah 1 persen dari aset kelolaan CNAF. Sementara itu, NPF berada di posisi 1,28 persen. ’’Total portofolio yang direstrukt­urisasi sampai September 2021 mencapai Rp 1,3 triliun atau 25 persen dari aset kelolaan CNAF dengan jumlah 9.600 debitur.”

Dia optimistis NPF akan membaik dan restruktur­isasi semakin berkurang seiring kondisi ekonomi yang berangsur pulih. Faktor pendukung lain adalah pelonggara­n mobilitas dan menurunnya kasus harian Covid-19. Meskipun demikian, tidak dimungkiri tetap ada rasa khawatir akan adanya gelombang ketiga pandemi di akhir tahun.

’’Untuk mengantisi­pasi itu, CNAF akan berhati-hati dalam melakukan asesmen kredit. Juga memastikan nasabah dari segmen yang cukup resilience terhadap pandemi,’’ ujarnya.

Program restruktur­isasi saat ini merupakan upaya mengoptima­lkan kinerja lembaga jasa keuangan dan menjaga stabilitas sistem keuangan.”

BAMBANG W. BUDIAWAN Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Nonbank II-B OJK

 ?? ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia