Jawa Pos

Awas Gangguan Jantung pada Penyintas Covid-19

-

BAHAYA Covid-19 tak hanya mengancam mereka yang sedang terinfeksi, tetapi juga penyintas. Virus SARS-CoV-2 itu dapat menyisakan dampak buruk lain setelah pasien dinyatakan negatif. Kondisi tersebut bisa berupa masalah kesehatan baru, kembali, atau berkelanju­tan. Hal itu dapat dialami pada empat minggu atau lebih setelah kali pertama terinfeksi virus.

Masalah kesehatan yang mungkin dialami, antara lain, pusing, sesak napas, kelelahan parah, hingga gangguan jantung. Dilansir dari situs Hopkins Medicine, ahli jantung Wendy Post MD menyebut virus SARS-CoV-2 bisa merusak otot jantung. Sel-sel di jantung memiliki reseptor angiotensi­n-converting enzyme-2 (ACE-2), tempat virus korona menempel sebelum memasuki sel.

Kerusakan jantung juga bisa dipicu peradangan dalam tubuh. Saat sistem kekebalan tubuh melawan virus Covid-19, peradangan dapat merusak beberapa jaringan sehat, termasuk jantung.

Ada sejumlah kondisi yang harus diwaspadai. Yakni, saturasi oksigen di bawah 92 persen, bibir atau wajah kebiruan, serangan jantung, keadaan memburuk saat berbaring atau bergerak, dan rasa sakit di dada. Post menyaranka­n agar penyintas Covid-19 yang mengalami jantung berdebar segera menghubung­i dokter.

’’Orang yang baru pulih dari terinfeksi virus korona juga rentan mengalami masalah postural orthostati­c tachycardi­a syndrome. Meski tidak secara langsung masalah jantung, tetapi ada masalah neurologis yang memengaruh­i sistem saraf yang mengatur detak jantung dan aliran darah. Sindrom itu dapat memicu detak jantung yang cepat ketika Anda berdiri, yang bisa mengakibat­kan kabut otak, kelelahan, palpitasi, pusing, dan gejala lainnya,’’ terang Post.

Penyintas Covid-19 berpotensi mengalami serangan jantung yang disebabkan peningkata­n stres pada jantung. Misalnya, detak jantung yang cepat dan kadar oksigen darah yang rendah atau anemia. Penyebabny­a, otot jantung tidak mendapat cukup oksigen yang dikirim dalam darah untuk melakukan pekerjaan ekstra. Setelah sembuh dari Covid-19, penyintas bisa menjalani terapi fisik, latihan pernapasan, dan bersabar untuk benar-benar pulih secara bertahap.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia