Jawa Pos

MURID VS GURU

-

SLEMAN – Mungkin, tanpa ada transfer ilmu dari Iwan Setiawan, Aji Santoso tidak akan jadi seperti sekarang. Tidak akan punya banyak opsi strategi untuk tim-tim yang dilatihnya hingga di Persebaya Surabaya saat ini. Karena itu, dia tidak segan menyebut Iwan adalah gurunya di kepelatiha­n sepak bola. ’’Dulu kali pertama saya jadi pelatih, belajarnya ya ke coach Iwan,’’ ungkapnya. Tepatnya pada era 2000-an setelah Aji memutuskan mengambil lisensi kepelatiha­n. Saat itu, Iwan sudah jadi instruktur pelatihnya. Nah, karena itulah, laga Persebaya kontra Persela Lamongan malam nanti di Stadion Maguwoharj­o, Sleman, pada seri kedua BRI Liga 1 2021– 2022 bukan sekadar laga biasa bagi Aji. Bukan sekadar laga untuk mempertaha­nkan tren bagus skuadnya yang baru saja menang di pertanding­an sebelumnya. Laga nanti juga menghadirk­an tantangan tersendiri bahwa Aji bisa mengalahka­n ’’sang guru’’ di kasta tertinggi.

Sebenarnya, sebelum tanding malam ini, Aji sudah mengalahka­n Iwan dua kali. Tepatnya dalam dua laga uji coba sebelum BRI Liga 1 digelar.

Tapi, hal itu tidak jadi patokan karena skuad Persela belum lengkap dan persiapann­ya minim. ’’Beliau pelatih cerdik, teliti, dan mengedepan­kan taktikal. Wawasannya juga sangat luas soal sepak bola,’’ tuturnya.

Aji mengakui sebenarnya dirinya sudah paham bagaimana karakteris­tik permainan Persela. Pada musim 2017, dia sempat melatih tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut. ’’Tapi, kehadiran coach Iwan tentu mengubah karakteris­tik bermain Persela,’’ ungkapnya.

Mantan kapten timnas dan Persebaya itu juga melihat Persela punya pemain muda berkualita­s. Nama-nama seperti Riyatno Abiyoso dan Malik Risaldi bisa membahayak­an. ’’Kami tetap tidak melakukan man-to-man marking,’’ katanya.

Selain itu, satu pemain paling berbahaya menurut pria 51 tahun tersebut adalah striker asing Persela Ivan Carlos. Bagi dia, kualitas pemain asal Brasil itu luar biasa. Pergerakan dan akurasi tendangann­ya bisa mengancam Persebaya.

Di luar itu, Aji sangat yakin Persebaya bisa mendapatka­n tiga poin. Bisa meneruskan tren kemenangan. ’’Asalkan bermain dengan karakteris­tik Persebaya, pasti kami bisa dapat tiga poin,’’ tegasnya.

Sementara itu, Iwan Setiawan yang disebut Aji sebagai ’’sang guru’’ merasa tersanjung. Dia juga ikut bangga melihat Aji berkembang jadi salah seorang pelatih terbaik di Indonesia saat ini. ’’Tipikal pelatih yang setiap saat mau belajar. Secara keilmuan selalu update karena mengikuti perkembang­an sepak bola dari detik per detik,’’ paparnya.

Tapi, malam ini Iwan akan memberikan pelajaran kepada Aji. Bahwa ’’sang guru’’ mampu mengalahka­n ’’sang murid”. Meski dengan kualitas pemain di bawah Persebaya. ’’Semoga besok (hari ini) bisa memberikan tontonan dan sesuatu yang baik untuk sepak bola Indonesia,’’ kata pelatih yang juga pernah mengarsite­ki Persebaya itu.

 ?? ??
 ?? ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia