Kembali Berlakukan PTM 100 Persen
Sejumlah SMA di Jatim Sudah Siap
SURABAYA
– Seusai menjalani liburan, para siswa kembali melaksanakan kegiatan belajar-mengajar (KBM). Di jenjang SMA, sejumlah satuan pendidikan bahkan sudah ancang-ancang bakal memulai pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 100 persen.
Pelaksanaan itu mengacu rekomendasi surat keputusan bersama (SKB) empat menteri terbaru yang memperbolehkan pelaksanaan PTM 100 persen dengan beberapa persyaratan. Untuk teknisnya, disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMAN Se-Jatim Panoyo menyatakan, berdasar hasil komunikasi antarkepala sekolah, sejumlah satuan pendidikan sudah siap menjalankan PTM 100 persen. ’’Tersebar di sejumlah kabupaten/kota,’’ katanya.
Dia mencontohkan di Sidoarjo. Rencananya, semua sekolah di kabupaten tersebut memulainya. Tentu saja dengan memenuhi persyaratan serta menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan aturan SKB empat menteri. ’’Salah satunya, persentase vaksinasi yang harus di atas 80 persen. Kalau di bawah itu, tak boleh dibuka 100 persen,’’ katanya.
Meski berlabel 100 persen, tetap ada sejumlah pembatasan dalam PTM. Di antaranya, jam pelajarannya masih dibatasi. Yakni, maksimal enam jam pelajaran. Masing-masing berdurasi sekitar 45 menit. Artinya, waktu pembelajarannya maksimal empat setengah jam. Tidak boleh lebih dari itu.
Ada pula sekolah yang menerapkan PTM 100 persen dengan status uji coba. Sebagaimana di SMAN 15 Surabaya. ’’Pelaksanaannya mengacu SKB empat menteri yang sudah disampaikan. Tapi, kami sifatnya uji coba. Sambil menunggu mekanisme terperinci, termasuk pergub (peraturan gubernur),’’ kata Kepala SMAN 15 Surabaya Johanes Mardijono.
Selama ini, pada semester gasal, SMAN 15 sudah menerapkan pembelajaran PTM 100 persen. Namun, penerapannya dibuat menjadi dua sesi. Yakni, sesi pagi dan siang. Jadi, satu angkatan masuk 50:50. ’’Guru jadi mengajar dua kali. Pagi dan siang,’’ katanya.