Dispendik Tunggu Instruksi Pemerintah Pusat
Terkait PTM 100 Persen
SURABAYA – Rencana pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen masih dimatangkan. Pemkot Surabaya menunggu instruksi pemerintah pusat. Khususnya dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Surabaya Yusuf Masruh menyampaikan, semua kebijakan harus dibahas secara komprehensif. Juga harus melibatkan ahli. ”Tentu nanti melalui pembahasan lebih dulu. Terutama bagaimana kebijakan dari pemerintah pusat,” ucapnya.
Berbagai upaya juga terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk mempercepat PTM berjalan normal. Salah satunya, mengebut vaksinasi anak-anak usia 6–11 tahun. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya sejauh ini menyebutkan, vaksinasi anak sudah mencapai 54 persen. Dari total 271.005 sasaran anak yang akan divaksin, sejauh ini suntikan dosis pertama mencapai 146.342 anak.
Masih ada sebagian anak yang belum bisa divaksin. Penyebabnya beragam. Salah satu pemicunya adalah banyaknya siswa SD yang baru saja mengikuti pekan imunisasi anak sekolah. Mereka mendapat vaksin campak, difteri tetanus (dT), dan tetanus (Tt). Karena itu, mereka tidak bisa langsung divaksin. Sebab, jedanya minimal satu bulan setelah imunisasi dilakukan.
Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani rutin memantau pelaksanaan vaksinasi untuk anak-anak. Dia memberikan semangat kepada anak-anak yang diimunisasi. Pemantauan dilakukan di Kecamatan Sawahan, Kecamatan Tegalsari, dan Kecamatan Tambaksari.
Rini menyampaikan bahwa dengan adanya vaksinasi pada anak usia 6–11 tahun, Kota Surabaya diharapkan bisa segera menggelar PTM secara normal. Sebab selama dua tahun terakhir, anak-anak menjadi sulit bersosialisasi karena pandemi Covid19. ”Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Saya mohon doanya agar semua bisa berjalan lancar dan PTM bisa segera digelar,” tuturnya.