Libur Terbatas, Wisata Dalam Kota Padat
SURABAYA
– Berbagai lokasi wisata dalam kota menjadi pilihan warga sekitar Surabaya untuk berlibur. Kepadatan tampak di pusat perbelanjaan, taman dan hutan kota, hingga lokasi wisata terbuka lainnya.
Kenaikan angka pengunjung sebenarnya sudah diprediksi. ”Orang-orang sudah bosan dan butuh hiburan. Pola itu terlihat beberapa bulan terakhir,” kata pengamat pariwisata Agoes Tinus Lis Indrianto.
Begitu pun momen libur Natal akhir pekan sebelumnya dan libur tahun baru akhir pekan lalu (2/1). Kepadatan itu dipengaruhi pola kebiasaan warga dan kebijakan dari pemerintah. ”Salah satunya adalah larangan libur bagi ASN. Kemudian, tak ada cuti bersama,” jelas dekan Fakultas Pariwisata Universitas Ciputra tersebut.
Kebijakan itu efektif membatasi mobilitas beberapa kalangan. Mereka pun hanya berwisata di dalam kota atau areaarea terdekat. ”Kalangan swasta yang mungkin bisa cuti masih bisa ke luar kota dengan waktu cukup lama,” ujar Agoes.
Selain jumlah hari libur yang terbatas, Agoes menyoroti kelas ekonomi warga. Menurut dia, warga dari kalangan menengah ke bawah masih memilih lokasilokasi yang terjangkau. Baik secara tiket maupun jarak. ”Cenderung ke lokasi-lokasi yang bersifat terbuka, di alam,” tuturnya.
Warga dari kelas menengah ke atas punya lebih banyak pilihan. Salah satunya, Pulau Bali yang disebut mulai ramai pada dua pekan libur Natal dan tahun baru.
Agoes mengakui, kenaikan jumlah pengunjung memang menjadi angin segar yang dinantikan pengelola tempat wisata. Namun, pihaknya juga mengingatkan pentingnya ketaatan protokol kesehatan (prokes) bagi pengunjung dan pengelola. ”Ada lokasi-lokasi yang saya datangi sendiri itu mulai kendur. Misalnya, datang rombongan 10 orang, tapi yang dicek PeduliLindungi hanya empat orang,” jelasnya.