Jumlah Korban Laka Naik 30 Persen
SURABAYA ‒ Angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak 2021 meningkat. Yaitu, mencapai 42 orang. Kebanyakan pengendara sepeda motor. Jalan rusak dan human error menjadi penyebab utamanya.
’’Jika dibandingkan 2020, ada kenaikan 30 persen korban meninggal akibat kecelakaan,’’ kata Kasatlantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Eko Adi Wibowo kemarin (2/1).
Bukan hanya satu faktor penyebab yang membuat kecelakaan dengan akibat fatal kerap terjadi. Dini hari merupakan waktu rawan terjadinya kecelakaan. Lalu lintas yang sepi membuat pengemudi memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Lalu, rasa lelah dan mengantuk mengganggu konsentrasi mereka saat berkendara. Ditambah lagi infrastruktur jalan yang dilintasi dalam kondisi rusak.
’’Lokasi kecelakaan sekarang merata. Tidak hanya di kawasan Kalianak, tapi juga di jalan raya permukiman. Jalan berlubang menjadi penyebab,’’ ujarnya.
Koordinasi dengan Pemkot Surabaya
telah dilakukan. Beberapa pengajuan perbaikan sarana jalan disampaikan. Misalnya, penambahan rambu-rambu lalin, mata kucing,
speed trap, penerangan lampu jalan, dan perbaikan jalan. Guna menekan angka kecelakaan pada 2022, lanjut Eko, pengawasan terhadap para pengendara lebih dimaksimalkan.
Dia mengungkapkan, pengawasan melibatkan seluruh petugas di polsek-polsek. Misalnya, Polsek Asemrowo. Kapolsek Asemrowo Kompol Hari Kurniawan mengatakan, operasi knalpot brong semakin digencarkan. Sebab, penggunaan knalpot brong dapat memancing pengendara untuk melaju kencang. Tujuannya, hanya ingin mendengar kencangnya suara dari knalpot yang mereka pasang. Selain itu, penggunaan knalpot brong memicu terjadinya aksi balap liar.