Ekspor 142 Ribu Ton Hasil Pertanian
SURABAYA – Kementerian Pertanian (Kementan) mengadakan kegiatan Gebyar Ekspor Tutup Tahun 2021. Provinsi Jatim turut berkontribusi besar pada program tersebut. Tercatat ada 142 ribu ton hasil pertanian yang dikirim ke luar negeri selama dua pekan.
Pengiriman barang dilakukan via Pelabuhan Tanjung Perak. Total nilai barang yang diekspor mencapai Rp 2,71 triliun. Selain tumbuhan, ada pula hewan yang dikirim ke luar negeri.
Kepala Badan Karantina Pertanian Jatim Musyaffak Fauzi menjelaskan, nilai tumbuhan yang diekspor mencapai Rp 2,45 triliun. Sedangkan hewan Rp 267 miliar. ”Tujuannya ke 89 negara,’’ kata Musyaffak.
Dia menjelaskan bahwa Kementan terus berupaya menguatkan aktivitas produksi (on maupun aktivitas pascaproduksi (off dengan berbagai cara. Salah satunya, mendorong pengusaha dan eksportir untuk melipatgandakan lalu lintas ekspor pertanian menjadi tiga kali lipat atau Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor).
Menurut Musyaffak, ekspor merupakan salah satu mekanisme untuk menyeimbangkan neraca perdagangan. Itu juga dilakukan untuk mendongkrak kesejahteraan petani. ”Pastinya, kami berupaya memperjuangkan kesejahteraan petani,” kata Musyaffak.
Dia mengatakan bahwa Jatim merupakan daerah yang memiliki kontribusi ekspor terbesar dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia. Berdasar data I-QFast Badan Karantina Pertanian, nilai ekspor Jatim selama Januari– November 2021 mencapai Rp 33,96 triliun. Rata-rata ekspor per bulan Rp 3,09 triliun. Adapun diversifikasi produk mencapai 220 jenis dengan frekuensi pengiriman 4.886 kali ke 118 negara tujuan ekspor.
Menurut Musyaffak, kegiatan ekspor mendapatkan dukungan dukungan dari banyak instansi. Dia optimistis pengiriman barang akan terus meningkat. Mengingat, banyak potensi pertanian di Jawa Timur yang bernilai ekonomi tinggi.