Gulirkan Wacana Jalur Khusus ala Busway
SISTEM
transportasi massal terus diwacanakan Pemkot Surabaya. Tahun ini dishub akan memaksimalkan peran Suroboyo Bus sebagai transportasi publik. Selain diminati banyak wisatawan, angkutan itu juga mulai dimanfaatkan warga kota untuk berangkat dan pulang kerja
Kadishub Kota Surabaya Tundjung Iswandaru menyampaikan, jumlah penumpang Suroboyo Bus terus naik secara konsisten. Saat ini, jelas dia, angkutan low deck itu bisa mengangkut 3 ribu–4 ribu penumpang per hari. ”Banyak warga yang pakai Suroboyo Bus untuk berangkat dan pulang kerja,’’ kata Tundjung.
Ke depan pihaknya terus memaksimalkan transportasi umum itu. Salah satunya, membuat jalur khusus seperti busway di DKI Jakarta. Jalur khusus tersebut bisa mempersingkat waktu tempuh. Dengan begitu, Suroboyo Bus memungkinkan untuk tidak ikut terdampak macet di jalur reguler. ”Jalur khusus seperti busway ini mungkin saja. Karena transportasi publik harus memiliki jalur khusus,’’ jelas Tundjung.
Pengamat transportasi ITS Wahyu Heriyanto menilai, armada transportasi publik yang dimiliki Surabaya masih kurang banyak. Akibatnya, masyarakat jadi tidak memiliki banyak pilihan. Dampaknya, waktu menunggu calon penumpang juga lebih lama. Saat ini jumlah armada Suroboyo Bus sebanyak 30 unit. ”Bus kita kurang banyak. Kalau ditambah, mungkin orang akan lebih mudah pindah ke bus karena tidak perlu menunggu lama,’’ imbuhnya.
Selain itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya harus semakin memopulerkan bus sebagai angkutan umum dalam kota. Kampanye manfaat menggunakan transportasi publik harus terus digaungkan. Pengguna mobil dan motor diimbau untuk beralih ke angkutan umum. ’’Jika ini tidak dikampanyekan dari sekarang, pasti Surabaya semakin macet,’’ tegas Wahyu.