Betonisasi Tahun Lalu Menyisakan Ruas Wonoplintahan–Jedongcangkring
SIDOARJO – Peningkatan jalan tahun anggaran 2021 menyisakan satu ruas jalan besar. Yakni, ruas Jalan Wonoplintahan–Jedongcangkring di Kecamatan Prambon. Panjang jalan yang digarap mencapai 2,7 kilometer dengan nilai kontrak Rp 14 miliar. Proyek itu semestinya tuntas akhir tahun lalu, tetapi molor. Jalan tersebut ditargetkan selesai maksimal dua pekan lagi.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Sidoarjo M. Yunan Khoiron menjelaskan, di antara 25 ruas jalan yang dibeton pada 2021, masih tersisa satu ruas. ”Satu atau dua minggu lagi targetnya selesai. Sekarang progresnya sudah sekitar 98 persen,” jelas Yunan.
Saat ini pekerja masih berfokus menggarap penahan jalan di sisi samping jalan dan sebagian kecil pembetonan badan jalan. ”Jadi, jalannya ditutup sampai saat ini untuk mempercepat pengerjaan,” ujarnya.
Ada sejumlah kendala yang mengakibatkan pengerjaan jalan itu molor. Salah satunya, pembangunan U-ditch di sisi jalan sempat tertunda. ”Karena ada sebagian lahan yang di atasnya berdiri bangunan liar (bangli), jadi harus dibersihkan dulu,” tutur Yunan.
Saat ini semua bangli sudah dibongkar sehingga tinggal pengerjaan fisik. ”Karena terlambat, denda per hari berlaku. Sekitar Rp 14 juta per hari,” kata Yunan.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor menegaskan, denda bakal berlaku dan kontraktor terancam di-blacklist jika tidak bisa menyelesaikan proyek. ”Keterlambatan ini bukan dari faktor pemerintahan. Makanya, mekanisme tetap dilalui. Pertama, denda tetap jalan. Kedua, bisa jadi kemudian blacklist. Nah, ini yang akan kami teliti lagi,” terangnya.
Namun, pengerjaan tersebut tetap harus dirampungkan. Muhdlor menyatakan bahwa peningkatan jalan terus dilakukan tahun ini. Bahkan, anggaran yang disiapkan terbilang fantastis. ”Peningkatan jalan, baik aspal maupun beton, menelan anggaran sekitar Rp 390 miliar,” ungkap Muhdlor kemarin (14/1).
Paket pekerjaannya pun besar. ”Tidak kecil-kecil lagi, tapi sekali pengerjaan bisa sekitar 5 kilometer,” paparnya.
Selain peningkatan jalan, anggaran pemeliharaan jalan juga disiapkan. Anggaran itu dialokasikan untuk tambal sulam atau perbaikan jalan-jalan yang mendadak rusak. Di antaranya, Jalan Industri, Buduran, dan Jalan KH Ali Mas’ud. Pihaknya menyiapkan sekitar
Rp 40 miliar. ”Tapi, bisa jadi ada sisa anggaran. Sebab, yang sudah dibeton ini rata-rata daerah yang sebelumnya sering tergenang dan butuh pemeliharaan,” jelasnya.
Muhdlor menuturkan, akan ada waktunya pembangunan infrastruktur jalan selesai. Ketika pengerjaan rampung, anggaran bisa dialihkan ke pos lain. ”Intinya, saat ini kami berkutat di hal primer dulu seperti infrastruktur konektivitas bagi masyarakat,” tandasnya.